Menurut Gubernur, Hal Ini yang Bikin Arus Investasi Lemot

Menurut Gubernur, Hal Ini yang Bikin Arus Investasi Lemot
Foto ilustrasi.dok.Jawa Pos

Sementara itu, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Jarman mengatakan, persoalan hambatan energi di Aceh tuntas, bilamana semua pembangkit yang dibangun selesai pada waktunya. Pembangunan pembangkit listrik, kata dia, mempengaruhi sumber cadangan energi yang ada. Ketika satu pembangkit tak mampu menampung kebutuhan energi meningkat, maka dapat dibantu dengan ketersediaan dari pembangkit yang lain.

Di Aceh, sumber cadangan energi listrik baru dihasilkan oleh PLTU Nagan Raya yakni  sebesar 25 persen.  "Kalau bisa mencapai 35 persen. Dengan cadangan yang cukup dari sistem kelistrikan, kalau ada masalah pada satu pembangkit, maka ini bisa diatasi dengan pembangkit lainnya. Kemarin itu kan masalahnya, cadangan ini tidak cukup," katanya.

Untuk itu, kata dia, ke depan PLN terus mengembangkan PLTU yang ada di Nagan Raya. Pembangkit tersebut kini sudah mempunyai interkoneksi dengan Banda Aceh dan juga ke Medan, Sumatera Utara.

Selain itu, di Aceh juga dibangun PLTG Arun dan PLTG Lhokseumawe, dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Peusangan Bireuen. Hal ini untuk mencukupi pasokan energi diseluruh wilayah Aceh. "Nah ini akan mendukung sistem kelistrikan di Aceh seluruhnya," jelasnya. (mag-64/sam/jpnn)


BANDA ACEH  - Gubernur Aceh Zaini Abdullah mengakui arus investasi di wilayahnya selama ini masih seret. Penyebabnya, menurutnya, karena kurangnya


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News