Menurut Gubernur, Hal Ini yang Bikin Arus Investasi Lemot

Menurut Gubernur, Hal Ini yang Bikin Arus Investasi Lemot
Foto ilustrasi.dok.Jawa Pos

jpnn.com - BANDA ACEH  - Gubernur Aceh Zaini Abdullah mengakui arus investasi di wilayahnya selama ini masih seret. Penyebabnya, menurutnya, karena kurangnya pasokan energi listrik.  

"Kita butuh sebanyak mungkin investor datang ke Aceh, namun kendala masih mengadang ada pada masalah energi atau kelistrikan," kata Doto Zaini, sapaan akrab Gubernur Aceh, pada acara temu pers peluncuran rangkaian acara puncak Hari Nusantara ke-15 di Pendopo Gubenur, Minggu (6/12).

Menurutnya, untuk mencukupi kebutuhan listrik di Aceh, Perusahaan Listrik Negara (PLN) harusnya dapat memanfaatkan beberapa sumber energi yang ada seperti, energi tenaga surya, batubara , dan air yang tersebar di beberapa kabupaten. Namun pada kenyataanya, pemanfaatan sumber tersebut belum terjadi.

Seperti tambang batu bara di Kabupaten Aceh Barat, Meulaboh, hingga kini belum tersentuh untuk membantu mengentaskan masalah listrik Aceh.

"Kita berharap Pemerintah Pusat memberi perhatian lebih kepada Aceh. Listrik masih mati hidup ini yang menjadi kendala investor masuk ke Aceh," ujar Doto Zaini.

Persoalan energi di Aceh juga disorot langsung Kepala Litbang Kementerian ESDM, F X Sutijastoto. Menurutnya, Aceh sebagai tuan rumah peringatan pucak Hari Nusantara ke -15, memiliki wilayah pesisir yang cukup luas.

Wilayah tersebut hampir sepenuhnya belum memiliki sumber energi yang cukup. Kondisi ini kemudian mempengaruhi ekonomi masyarakat di wilayah itu.

"Saya sudah lihat berbagai pelosok pesisir Aceh, ternyata nelayan dengan peralatan seadanya dapat tangkap tuna. Tapi harganya masih sangat murah. Kalau ada pabrik es dan bisa dibawa ke pasar, mungkin harganya bisa naik berkali lipat. Tapi masalahnya ada pada listrik, untuk membangun pabrik es itu butuh 100 hingga 200 KW,” katanya.

BANDA ACEH  - Gubernur Aceh Zaini Abdullah mengakui arus investasi di wilayahnya selama ini masih seret. Penyebabnya, menurutnya, karena kurangnya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News