Menurut Indra, Mayoritas Guru Kualitas Rendah Adalah Fakta, Bukan Gosip

Menurut Indra, Mayoritas Guru Kualitas Rendah Adalah Fakta, Bukan Gosip
Indra Charismiadji. Foto: Mesya/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat dan Praktisi Edukasi 4.0 dari CERDAS (Center for Education Regulations & Development Analysis) Indra Charismiadji mengaku tidak terkejut bila kritikannya mendapatkan reaksi keras dari para guru.

Namun, dia memastikan, apa yang dilontarkannya bukan sekadar gosip tetapi sesuai fakta dan data.

"Saya itu dididik orang tua dan guru-guru saya untuk menjadi orang jujur. Saat saya ditanya tentang kondisi guru-guru kita tentunya saya harus jujur dan apa yang saya ucapkan berdasarkan data," kata Indra kepada JPNN.com, Rabu (13/5).

Dia menambahkan, seharusnya Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) sebagai organisasi profesi yang mawas diri karena memilih tidak jujur demi menjaga perasaan para guru daripada secara signifikan meningkatkan mutu pendidikan Indonesia.

"Problem besarnya adalah sikap komplasen, merasa semua baik-baik saja. Padahal kemampuan membaca kita saja lemah sekali," cetusnya.

Indra mengutip hasil survei Bank Dunia yang menyimpulkan masyarakat Indonesia itu functionally illiterate artinya bisa membaca tetapi tidak mengerti makna yang dibaca.

"Jika memang statement saya menyakiti hati para guru, saya minta maaf. Tujuan saya mengkritisi bukan untuk menyakiti hati tetapi apa setelah itu. Masa hanya berhenti di sakit hati. Semoga para pendidik tergugah untuk bersama memperbaiki mutu pendidikan Indonesia," bebernya

Indra melanjutkan, "biarkan saya menjadi #orang jahat" asalkan itu menggugah semangat para pendidik."

Pengamat pendidikan Indra Charismiadji menanggapi PGRI yang keberatan disebut mayoritas guru kualitas rendah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News