Menurut Pengamat, Ini Penyebab TGB Dukung Jokowi

Menurut Pengamat, Ini Penyebab TGB Dukung Jokowi
Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) M. Zainul Majdi (kiri) bertemu Ketua Umum Pengurus Besar PB MDHW KH Musthofa Aqiel Siradj, Jumat (2/2). Foto: MDHW

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Hendri Satrio melihat penyebab Gubernur NTB TGB Zainul Majdi mendukung Jokowi menjadi presiden dua periode. Salah satunya adalah ketidakcermatan perhitungan Partai Demokrat.

Hendri memandang sosok gubernur NTB dua periode itu memiliki karisma luar biasa. Itu dibuktikan dalam 10 tahun memimpin daerahnya. Bahkan mantan ketua DPD Demokrat NTB itu dinilai punya massa yang riil.

"Jadi Demokrat perhitungannya kurang tepat juga menurut saya, kalau memaksakan AHY (Agus Harimurti Yudhoyono). Karena AHY tidak punya massa riil, tapi TGB punya massa riil yang mau ngasih suara," ucap Hendri kepada JPNN, Jumat (6/7).

Direktur eksekutif KedaiKOPI (Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia) itu mengatakan bahwa seorang AHY yang digadang-gadang internal Demokrat sebagai pemimpin masa depan juga punya massa, tapi mereka belum tentu memberikan hak suaranya untuk suami Annisa Pohan itu.

"Bisa saja kalau AHY ini punya massa riil, ya massa rillnya fans club. AHY datang tepuk tangan, minta foto, tapi kalau disuruh kasih suara politik belum tentu mau. Nah TGB dia sudah punya untuk itu, makanya strategis buat Jokowi," ujar pengajar di Universitas Paramadina ini.

Saat disinggung apakah dukungan TGB kepada Jokowi sebagai sentilan untuk Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Hendri hanya memberikan saran bagi Presiden RI dua periode itu.

BACA JUGA: Demokrat: TGB Tidak Penting Buat Kami

"Kalau menurut saya per hari ini, yang harus merangkul TGB duluan itu SBY. Tapi kan Demokrat lebih senang dorong-dorong AHY yang kemungkinannya jauh lebih kecil terpilih (di Pilpres) ketimbang TGB yang sudah massa riil secara politik," pungkas dia.(fat/jpnn)


TGB Zainul Majdi merupakan sosok kharismatik dan sudah punya pendukung riil, yang berbeda dengan sosok AHY.


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News