Menyusuri Jalanan Old Quarter Hanoi, Mahasiswa jadi Pemandu Wisata Gratis

Menyusuri Jalanan Old Quarter Hanoi, Mahasiswa jadi Pemandu Wisata Gratis
Vi Minh, saat memberikan penjelasan kepada tamu asal Indonesia tentang foto-foto lama yang terpampang di Kedai Dinh. Foto: Amjad/JPNN.com

Setelah cukup berbelanja buah tangan, Minh dan Ngoc kemudian menawarkan untuk merasakan kedai kopi tradisional yang usia sudah tua.

Kedai itu disebutnya cukup terkenal dan sudah ada sejak sebelum Vietnam merdeka, sekitar tahun 1940-an.

"Ini cabangnya yang ketiga, pusatnya tidak di sini, ada di tempat lain. Mereka menawarkan menikmati kopi dengan suasana yang old look," ungkapnya.

Benar saja, kopi hitam yang ditawarkan bubuknya seperti di Indonesia. Diwadahi di plastik yang ada di dalam toples kaca agar tetap kedap udara dan menjaga kualitas bubuk kopinya itu. Aroma kopi yang baru matang, memang begitu kuat terasa saat masuk ke kedai Dinh ini.

"Tempatnya memang tidak modern, tetapi cukup laris. Ini kedai cabangnya ya, kedai ini berdiri pada 1987 lalu," ucapnya.

Meskipun baru berusia 35 tahun, kedai ini tetap menjaga keunikan dengan menampilkan suasana kedai lama Vietnam. Berlantai kayu, interior kuno, serta foto-foto lama hitam putih, menjadikan kesan old look semakin terasa di kedai berukuran 8x16 meter tersebut.

Seperti pemandu wisata profesional, mereka kemudian mengajak rombongan asal Indonesia untuk melihat foto kuno dan memberikan penjelasan. Saat ragu, Minh tampak mendatangi pemiliki kedai dan bertanya cerita di balik foto lama yang digantung di dinding.

"Sebagian besar foto ini bersejarah di dalam keluarga pemilik kedai ini," tuturnya.

Pemerintah Vietnam memaksimalkan mahasiswa jurusan Pariwisata di Hanoi dijadikan pemandu wisata selama gelaran SEA Games 2021..

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News