Meredam Anomali Harga, Kementan Dorong Industri Pakan Ternak Serap Jagung Petani

Meredam Anomali Harga, Kementan Dorong Industri Pakan Ternak Serap Jagung Petani
Kementan mendorong pelaku usaha jagung, peternak mandiri dan industri pakan ternak untuk mengakses jagung yang sedang panen. Foto: Kementan.

"Namun, akibat kenaikan harga jagung internasional, banyak petani yang menyimpan stok jagung mereka, sehingga harga jagung lokal naik," ujarnya.

Di tempat yang sama, Dean Novel selaku pelaku usaha jagung menyebutkan kenaikan harga jagung saat ini menunjukkan kinerja perdagangan jagung baik nasional maupun internasional sedang menguntungkan petani.

Kondisi kenaikan tajam harga jagung di tingkat peternak sekarang ini bersifat situasional, maka ini tidak harus disikapi berlebihan karena ini anomali iklim. 

"Harga jagung tingkat petani seperti di Lombok Timur saat ini Rp 4.500 per kilogram dengan kadar air 17 persen. Artinya, dengan kondisi kenaikan harga saat ini menjadi berkah bagi petani," ujarnya.

Presiden Peternak Layer Nasional Ki Musbar Mesdi mengatakan produksi jagung pada 2019 dan 2020 sangat bagus.

Produksi jagung 2021 sedikit terganggu,  bukan disebabkan faktor teknis namun karena cuaca yang tidak menentu.

Dalam memaksimalkan serap jagung petani, dia mengapresiasi Kementan yang menyajikan data luas tanam, luas panen sehingga pelaku usaha dapat mengetahui data sentra produksi jagung.

"Ke depan, kami berharap data produktivitas jagung masing-masing daerah dapat dilakukan pemetaan. Sebab kondisi unsur hara di masing-masing daerah itu berbeda," ucapnya.

Kementan mendorong pelaku usaha jagung, peternak mandiri dan industri pakan ternak untuk mengakses jagung yang sedang panen. Ini langkah meredam anomali harga.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News