Mereka Rela Telanjang demi Exo-Art (1)

Pilih Seniman yang Sudah Dikenal

Mereka Rela Telanjang demi Exo-Art (1)
KARYA SENI: Salah seorang model dilukis tanpa pakaian. FOTO: PANDJI / JAWA POS
Ucapan Intan benar adanya. Sekitar satu jam menunggu, tepat pukul 10.00, alarm ponselnya berbunyi kencang. "Tepat waktu kan. Yo wes, tunggu sebentar aku mandi dulu. Baru kita berangkat ke hotel," katanya. Tempat yang dimaksud Intan adalah sebuah hotel melati di kawasan Surabaya Selatan. Di tempat tersebut, rencananya dia dilukis nude oleh salah seorang perupa Kota Pahlawan.

Sepanjang perjalanan, Intan bercerita mengenai alasannya mau dilukis bugil. Menurut perempuan yang bekerja sebagai SPG (sales promotions girl) sebuah produk minuman itu, jiwa seni memang dimiliki keluarga besarnya. Sang ayah adalah seorang pelukis dan pemain wayang. Sedangkan kakak perempuannya adalah penyanyi yang manggung dari satu undangan pesta ke undangan lain.

Intan pun sudah akrab dengan segala hal berbau seni sejak kecil. Gaya hidup yang terkesan bebas, semau gue, dan kreatif melekat dalam diri perempuan yang berulang tahun setiap 25 Oktober tersebut. Salah satunya, pilihan menjadi objek lukis dan foto nude. "Saya sudah tiga tahun menjadi objek lukisan exo-art," ungkapnya.

Keputusan untuk menjadi objek lukisan telanjang itu datang secara tidak sengaja. Ketika itu, salah seorang teman Intan yang juga seniman meminta dirinya bersedia dilukis tanpa busana. Alasannya, sang seniman sulit mencari model yang seperti itu. "Karena teman dan aku sudah percaya, ya sudah nggak apa-apa," ujar anak ketiga di antara empat bersaudara itu.

Menjadi objek exo-art punya banyak tantangan. Mulai godaan dari seniman, pandangan negatif masyarakat, hingga persoalan masa depan. Namun, beberapa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News