Catatan Ketua MPR RI

Merespons Eskalasi Ketegangan di Laut China Selatan: Tak Ada Pilihan Lain Bagi ASEAN!

Merespons Eskalasi Ketegangan di Laut China Selatan: Tak Ada Pilihan Lain Bagi ASEAN!
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo. Foto: Dokumentasi JPNN.com

Tentu saja ada alasan atau pertimbangan sangat strategis yang mendorong para pejabat tinggi bidang pertahanan dari semua anggota ASEAN untuk menyepakati latihan gabungan militer itu.

Sangat menarik untuk dipahami lebih mendalam, karena agenda militer ini tercatat sebagai yang pertama kalinya pernah diinisiasi bersama oleh negara-negara di Asia Tenggara.

Soalnya, sejak didirikan 1967, ASEAN belum pernah menggelar latihan militer gabungan.

Eskalasi ketegangan di Laut China Selatan tampaknya menjadi faktor paling relevan yang mendorong militer ASEAN bersepakat untuk memberi tanggapan, sekaligus mempersiapkan kekuatan yang diperlukan untuk menjaga dan merawat stabilitas Asia Tenggara.

Sejak berakhirnya perang Vietnam pada 1975, Asia Tenggara tercatat sebagai kawasan paling kondusif.

Namun, ketegangan di Laut China Selatan akhir-akhir ini berpotensi merusak kondusivitas itu, terutama karena hampir semua anggota ASEAN memiliki kepentingan di wilayah perairan tersebut.

Memang, ketika ketegangan di Laut China Selatan terus meningkat akhir-akhir ini, ASEAN tidak bisa berdiam diri atau bersikap minimalis.

Ketika perkembangan di Laut China Selatan semakin tak terkendali, stabilitas Asia Tenggara akan terdampak karena beberapa anggota ASEAN akan tergerak untuk mempertahankan dan mengamankan kepentingannya di wilayah tersebut.

ASEAN harus mengerahkan kekuatan militernya mengantisipasi dan menyusun beragam strategi yang diperlukan untuk merespons situasi terburuk di Laut China Selatan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News