Mesir Tutup Rafah, 15 WNI Dikhawatirkan Terjebak
Rabu, 04 Februari 2009 – 07:11 WIB
KAIRO - Para relawan dan pekerja kemanusiaan yang bekerja untuk membantu warga Gaza kembali mendapat tantangan berat. Mulai Jumat (6/2) lusa Kementerian Luar Negeri Mesir akan menutup makbar Rafah atau gerbang perbatasan ke Gaza dari Mesir.
Wartawan Jawa Pos di Gaza City, Kardono Setyo melaporkan, penutupan makbar Rafah tersebut berlaku untuk semua arus manusia dan lalu lintas barang. ''Semua bantuan kemanusiaan ataupun relawan juga distop,'' tutur Sekretaris II Bidang Penerangan Sosial Budaya KBRI Mesir Danang Waskito kepada Jawa Pos.
Menurut Danang, hingga kemarin belum ada penjelasan resmi dari pemerintah Mesir soal mengapa tiba-tiba menutup pintu makbar. Yang jelas, dengan penutupan ini, semua arus bantuan kemanusiaan, infrastruktur, dan manusia harus melalui Kareem Abu Shalom dan El Auga -dua-duanya dari wilayah Israel.
Langkah Mesir itu jelas sulit dipahami. Sebab, satu-satunya pintu perbatasan non-Israel ke Jalur Gaza adalah Rafah. Bila Rafah ditutup, satu-satunya jalan mencapai Jalur Gaza adalah melalui Israel. Tentu saja ini menyulitkan arus bantuan, karena mayoritas donasi dari negara-negara muslim yang rata-rata tak mempunyai hubungan dengan Israel.
KAIRO - Para relawan dan pekerja kemanusiaan yang bekerja untuk membantu warga Gaza kembali mendapat tantangan berat. Mulai Jumat (6/2) lusa Kementerian
BERITA TERKAIT
- DPR Dorong Pemerintah Perkuat Diplomasi untuk Perdamaian di Timteng
- Militer Israel Klaim Bunuh Pentolan Jamaah Islamiyah Lebanon
- 1.119 WNI Berhasil Direpatriasi dari Kawasan Berbahaya Sepanjang 2023
- Xi Jinping Ingin China Jadi Mitra Amerika, Bukan Pesaing
- Guru Besar UI Khawatirkan Dampak Konflik Timur Tengah terhadap Indonesia
- Indonesia Jalin Program Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa