Meski Dilarang, DAP akan Tetap Pawai

Meski Dilarang, DAP akan Tetap Pawai
Meski Dilarang, DAP akan Tetap Pawai
SORONG- Panitia Dewan Adat Papua (DAP) Wilayah Sorong Minggu (29/11) kemarin,  menerima surat larangan menggelar pawai dari pihak Polresta  dan surat larangan dari pihak Gereja Imanuel untuk tidak menggunakan halaman gereja sebagai tempat mengawali rencana pawai peringatan 1 Desember.

Meski dilarang, DAP mengaku tak akan membatalkan acara tersebut. "Pawai tetap akan dilaksanakan," kata ketua Panitia Amandus Mirino kepada Radar Sorong. Menurutnya, kegiatan Pawai merupakan keputusan masyarakat Papu. "Sehingga tidak ada yang bisa melarang acara tersebut," kata Amandus menegaskan. Menurut Amandus, pawai damai akan diikuti oleh sekitar 700 hingga 800 orang. "Seperti yang kami katakan dari awal, pawai ini hanya akan menyanyikan puji-pujian dalam sepanjang perjalanan," ujarnya.

Namun, sampai hari ini, Amandus mengaku belum memutuskan akan memulai start dari gereja mana. "Yang pasti, akan kami awali dari gereja. Cuma dari gereja yang mana, kami belum tahu. Masih akan kami bahas," tanda Amandus. Amandus pun berharap, aparat tidak ada kekhawatiran yang berlebihan. "Karena pawai damai besok akan berlangsung tertib dan aman."

Lalu bagaimana dengan larangan aparat yang suratnya sudah beredar? Amandus masih tetap berharap, kegiatan ini tidak ada yang melarang. " Tetapi, masih tetap ada yang melarang itu persoalan lain," ujarnya.Amandus menambahkan, bukan hanya masyarakat di Papua yang merayakan tanggal 1 Desember tapi juga dirayakan negara-negara lain seperti  di Inggris  dimana tanggal 1 Desember

dirayakan dengan cara mengibarkan bendera Bintang Kejora di halaman Kantor Walikota Oxford bahkan menurutnya pengibaran bendera Papua Merdeka itu berlangsung selama 10 hari.

SORONG- Panitia Dewan Adat Papua (DAP) Wilayah Sorong Minggu (29/11) kemarin,  menerima surat larangan menggelar pawai dari pihak Polresta 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News