Meski Orangnya Sudah Berada di Australia, Ribuan Visa Pencari Suaka Belum Diproses

"Kepada kami diakui bahwa rencana pemerintah melakukan rangkaian wawancara mendadak dengan 1.100 orang tersisa yang belum diwawancarai, akan dilakukan pada 30 Juni," jelas David Manne.
Meski pun menjadi bagian dari proses permohonan suaka "Jalur Cepat", bagi pencari suaka yang tersisa, prosesnya sama sekali tidaklah cepat.
"Sebagian dari mereka telah menunggu selama bertahun-tahun," ujar Sangeetha Pillai, dari Kaldor Center for International Refugee Law di Uiversity of NSW.
"Mereka tidak tahu kapan akan dipanggil untuk wawancara. Bisa kapan saja," katanya.
"Setelah menunggu begitu lama, lantas terjadi perebutan untuk mendapatkan bantuan hukum yang memadai," tambah Pillai.
David Manne juga menilai tenggat waktu dua minggu untuk mempersiapkan wawancara setelah kasus mereka tertunggak bertahun-tahun, tidaklah adil.
"Kekhawatirannya bukan karena pemerintah akhirnya melanjutkan proses ini setelah bertahun-tahun tertunda," katanya.
"Tapi pada cara melakukannya. Kerangka waktu yang semena-mena dan tidak perlu ini, tidak akan memberi keadilan bagi pencari suaka," ujar Manne.
Kantor bantuan hukum keimigrasian di Australia saat ini sedang kebanjiran permintaan dari pencari suaka yang sudah berada di Australia
- Dunia Hari Ini: Setidaknya Delapan Orang Tewas Setelah Serangan India ke Pakistan
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Korea Selatan dan Australia Ramaikan Semarang Night Carnival 2025