Mestinya Jokowi Panggil Dulu Kapolri
jpnn.com - JAKARTA - Ketua Perhimpunan Magister Hukum Indonesia Fadli Nasution, mengatakan, mestinya Presiden Jokowi selaku kepala negara menggunakan instrumen kenegaraan dalam memberi perintah Kapolri agar membebaskan Novel Baswedan.
Jokowi, kata Fadli, seharusnya memanggil Kapolri Jenderal Badrodin Haiti. Pemanggilan ini dilakukan untuk mengetahui mengenai kasus yang menjerat Novel.
"Presiden bisa memanggil Kapolri terlebih dahulu, mempertanyakan bagaimana persoalannya, kemudian mencari solusi jalan keluarnya. Bukan kemudian Presiden menyampaikan langsung ke publik tentang instruksi yang kesannya jadi intervensi. Lepaskan, bebaskan, ya kan?," kata Fadli di Cikini, Jakarta, Sabtu (2/5).
Menurut Fadli, langkah Presiden yang menyampaikan langsung instruksinya di hadapan publik memberikan contoh yang kurang baik terhadap proses kenegaraan.
"Kan tanpa harus melakukan intervensi. Tapi ini kan presiden secara reaktif menyampaikan kepada masyarakat. Ini yang sebenarnya kurang baik terhadap mekanisme kenegaraan sekarang ini," ujar Fadli.
Fadli menjelaskan, instruksi Presiden harusnya disampaikan secara tertulis yang dituangkan menjadi suatu peraturan. "Tapi kan Presiden cuma lisan kan. Tapi, bilangnya saya instruksikan," ucapnya. (gil/jpnn)
JAKARTA - Ketua Perhimpunan Magister Hukum Indonesia Fadli Nasution, mengatakan, mestinya Presiden Jokowi selaku kepala negara menggunakan instrumen
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Waka MPR Lestari Moerdijat Ungkap Perlunya Identifikasi Masalah Perempuan dengan Tepat
- Bongkar Penyelundupan Benih Lobster, Bea Cukai Batam Cegah Negara Rugi Rp 48 Miliar
- ERIA Tegaskan Pentingnya Peran Pemimpin Dalam Perdamaian Berkelanjutan
- Polda Jabar Tangkap 4 Orang Perusuh Saat Peringatan May Day di Bandung
- Kemenag: 29.288 Jemaah Calon Haji Indonesia Tiba di Madinah
- KPK Periksa Direktur PT Visiland Terkait Dugaan Korupsi Pengadaan di PT INTI