Militer Myanmar Mengudeta Pemimpin Sipil, Begini Respons Azis Syamsuddin
Wakil ketua umum Partai Golkar itu mendesak Kemenlu agar aktif memantau perkembangan politik di Myanmar, serta membangun jalur komunikasi dalam melindungi masyarakat Indonesia di sana.
Lebih lanjut, Azis mengharapkan masyarakat Indonesia agar tetap tenang dan menunggu instruksi Kemenlu.
“Kemlu harus segera membangun jalur komunikasi darurat dalam mengoordinasikan berbagai kepentingan Indonesia di Myanmar. Khususnya keamanan WNI di sana,” desaknya.
Azis pun mengharapkan situasi politik di Myanmar tidak berkembang manjadi permasalahan geopolitik baru di dunia.
Indonesia dinilai perlu berperan dalam menjaga agar tetap solid dalam diskursus politik global, khususnya yang sedang berkembang di Laut China Selatan.
Di saat yang sama, dunia international perlu menahan diri dan mengedepankan dialog.
“Yang terpenting saat ini agar ASEAN tetap solid, maka Indonesia perlu mengambil inisiatif dalam menjaga keutuhan ASEAN. Sekaligus, kami imbau dunia internasional untuk menahan diri sehingga persoalan ini tidak berkembang menjadi potensi geopolitik baru," pungkasnya.(boy/jpnn)
Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin merespons aksi militer Myanmar yang menangkap pemimpin Aung San Suu Kyi, Presiden Win Myint, dan sejumlah pemimpin politik lain dari partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) dalam penyerbuan pada Senin 1 Febuari 2021.
Redaktur & Reporter : Boy
- Guru Paling Banyak Terjerat Pinjol, DPR: Indikator Rentannya Kualitas Pendidikan di Indonesia
- Kabar Terkini Muslim Rohingya di Myanmar, Makin Mengenaskan
- Saleh Apresiasi Kebijakan Mendag Zulhas soal Barang Kiriman PMI
- Iran Serang Pangkalan Militer Israel, Indonesia Diharapkan Berperan Menyerukan Perdamaian
- Habiburokhman Gerindra: Alhamdulillah, Hak Angket Tidak Jadi
- Soal Gudang Amunisi Meledak, Pimpinan Komisi I Minta TNI AD Melakukan Ini