Minta Dunia Percaya, Taliban Buka Suara soal Hak Wanita

Minta Dunia Percaya, Taliban Buka Suara soal Hak Wanita
Sekelompok orang mencoba menaiki tangga di Terminal Bandara Kabul, setelah gerilyawan Taliban menguasai istana presiden di Kabul, 16 Agustus 2021. (Twitter: Sudhir Chaudhary)

Dalam keterangannya itu, juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid mengatakan Taliban memberi jaminan kepada warga Afghanistan dan dunia bahwa tidak akan ada serangan balas dendam terhadap siapa pun yang bekerja atau berperang dengan Amerika Serikat.

Baca Juga:

Kelompok ini juga menegaskan kembali bahwa mereka akan memberdayakan perempuan, tetapi di bawah batas-batas hukum syariah.

"Kami ingin dunia mempercayai kami," kata Zabihullah.

"Saya ingin meyakinkan semua rekan kami, apakah penerjemah atau mereka yang melakukan aktivitas militer atau warga sipil, semuanya telah diampuni, tidak ada yang akan mengalami perlakuan balas dendam," kata Zabihullah.

Ketika ditanya tentang status hak-hak perempuan dan kebebasan pers di bawah Taliban, Mujahid mengatakan baik perempuan dan media akan dapat berpartisipasi dalam masyarakat sesuai dengan hukum syariah.

"Imarah Islam berkomitmen untuk hak-hak perempuan di bawah hukum syariah," katanya.

"Kami akan mengizinkan perempuan untuk bekerja dan belajar," katanya.

"Perempuan akan sangat aktif dalam masyarakat ini tetapi dalam kerangka Islam. Kami menjamin semua hak mereka dalam batas-batas Islam," kata Zabihullah.

Taliban menggelar konferensi pers di Kabul Selasa kemarin (17/08), meminta dunia untuk mempercayai mereka

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News