Minta PBB Blokir Lokasi Jatuh MH17
jpnn.com - KUALA LUMPUR - Pemerintah Malaysia khawatir bukti-bukti yang bisa mengungkap penyebab meledaknya pesawatt MH17 milik Malaysia Airlines di Ukraina sengaja dihilangkan.
Oleh karena itu Perdana Menteri Malaysia Najib Razak secara resmi meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) turun tangan menjaga lokasi jatuhnya pesawat.
"Perdana Menteri sudah menelepon Sekretaris Jenderal PBB (Ban Ki-moon) meminta agar pasukan PBB secepatnya memblokir lokasi jatuhnya MH17, jangan biarkan ada pihak-pihak yang bisa merusak penyelidikan masuk. Sebab banyak bukti yang harus dijaga supaya tidak pindah dari tempatnya," ujar Menteri Pertahanan Malaysia, Datuk Seri Hishammuddin Tun Hussein di Hotel Marriot Putrajaya kemarin (19/7)
Dia berdalih saat ini wilayah jatuhnya pesawatt Malaysia Airlines terletak 400 kilomaeter dari pusat kota Ukraina, Kiev. Selain itu daerah tersebut juga merupakan zona krisis yang memungkinkan pemberontak pro-Rusia menyerang.
"Nanti malam (19/7) saya akan terbang kesana untuk berbicara dengan beberapa pejabat Ukraina terkait keamaan dan kelancaran kerja tim kita disana," katanya.
Pemerintah Malaysia telah mengirimkan Tim Bantuan Bencana dan Penyelamatan (SMART) yang akan membantu otoritas setempat untuk melakukan pencarian dan identifikasi korban pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH17.
"Mereka baru tiba hari ini di Ukraina terdiri dari anggota militer, forensik, Departemen Penerbangan Sipil yang ahli. Semoga mereka bisa bekerja tanpa gangguan," ungkapnya.
Beberapa barang bukti yang harus segera ditemukan antara lain kotak hitam (black box) yang berisi rekaman suara di kabin dan kokpit serta data penerbangan di detik terakhir jatuhnya pesawatt MH17.
KUALA LUMPUR - Pemerintah Malaysia khawatir bukti-bukti yang bisa mengungkap penyebab meledaknya pesawatt MH17 milik Malaysia Airlines di Ukraina
- Dubes Palestina di PBB: Sudah Tak Ada Gunanya Datang ke Sini
- Proyek IKN Mulai Dilirik Pemerintah dan Investor Belanda
- China Makin Ugal-ugalan di LCS, Kapal Misi Kemanusiaan Filipina Tak Diberi Ampun
- Rudal Rusia Sambar Tower Televisi di Kharkiv, Ukraina
- Dua Kelompok WNI Bentrok di Korsel, Ada Korban Tewas
- Tidak Main-Main, India Siap Buka Rahasia Industri Pertahanannya demi Bantu Indonesia