Minta RI Tolak Hasil Pemilu Myanmar
Selasa, 16 November 2010 – 08:41 WIB
JAKARTA - Kaukus parlemen Indonesia untuk Myanmar mendesak pemerintah mengambil langkah tegas terhadap konflik di negara yang dikuasai junta militer tersebut. Sebagai ketua ASEAN yang resmi dijabat mulai 2011, RI seharusnya bisa meminta pemilu di Myanmar yang baru diadakan 7 November lalu untuk tidak diakui hasilnya. Di sinilah, menurut Eva, Indonesia harus bisa memainkan perannya. Sebab, sesuai dengan pertemuan puncak ke-17 di Hanoi, Vietnam, 30 Oktober 2010, Indonesia resmi ditetapkan sebagai ketua ASEAN 2011. "Indonesia harus jadi pioner demokratisasi di ASEAN," tandas Eva yang juga ketua ASEAN Inter-Parliamentary Myanmar Caucus (AIPMC) ini.
Alasannya, penyelenggaraan pemilu tidak memenuhi prinsip-prinsip dasar pemilu internasional. "Pemilu di sana tidak memenuhi free dan fair election," kata anggota DPR Eva Kusuma Sundari yang mewakili kaukus perlemen Indonesia untuk Myanmar di gedung DPR kemarin (15/11).
Baca Juga:
Politikus perempuan PDIP itu menilai, pemilu yang diselenggarakan pemerintah Myanmar hanya kosmetik untuk mempertahankan kekuasaan junta militer. Hanya parpol yang berafiliasi ke militer yang bisa mengikuti pemilu. "Partainya Aung San Suu Kyi, yaitu Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), tidak boleh ikut pemilu," tandasnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Kaukus parlemen Indonesia untuk Myanmar mendesak pemerintah mengambil langkah tegas terhadap konflik di negara yang dikuasai junta militer
BERITA TERKAIT
- Korut: Amerika dan Pengikutnya Akan Mengalami Kekalahan Menyedihkan
- Soroti Kemiskinan di Negara Islam, Indonesia Desak OKI Ambil Tindakan
- Dubes Palestina di PBB: Sudah Tak Ada Gunanya Datang ke Sini
- Proyek IKN Mulai Dilirik Pemerintah dan Investor Belanda
- China Makin Ugal-ugalan di LCS, Kapal Misi Kemanusiaan Filipina Tak Diberi Ampun
- Rudal Rusia Sambar Tower Televisi di Kharkiv, Ukraina