Minyak Goreng di Tulungagung Langka, Kalaupun Ada Harganya Selangit, Ibu-Ibu Marah

Minyak Goreng di Tulungagung Langka, Kalaupun Ada Harganya Selangit, Ibu-Ibu Marah
Minyak goreng di pasar. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, TULUNGAGUNG - Minyak goreng di pasaran Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur langka. Kondisi ini dikeluhkan warga.

Kelangkaan minyak goreng juga terjadi di toko-toko modern berjejaring yang selama ini digadang-gadang menjadi pelaksana kebijakan satu harga yang ditetapkan pemerintah.

"Nyatanya tiap kali mau beli minyak goreng di toko-toko modern itu selalu kosong. Kalaupun sempat ada pasokan, tetapi jika cuma satu-dua dus isi tiga atau maksimal lima kemasan, ya, tentu akan habis dibeli orang yang sudah mengantre pertama," keluh Winna, seorang ibu rumah tangga yang tinggal di perumahan Kota Tulungagung, Sabtu.

Apa yang dirasakan Winna juga menjadi keluh-kesah ibu-ibu rumah tangga yang lain.

Kalaupun saat ini mereka masih dapat minyak goreng, harganya sudah selangit. Dari seharusnya maksimal Rp 14 ribu per liter sesuai harga eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah, harga minyak goreng malah naik hingga di atas Rp 22 ribu per liter.

Akibatnya, beban belanja harian ibu rumah tangga membengkak.

"Begini ini kalau dibiarkan kami bisa bangkrut. Sudah pendapatan menurun dampak pandemi, harga sembako dan kebutuhan dapur malah naik-naik terus," keluh Fatimah, ibu rumah tangga yang lain.

Ironinya, kondisi itu merata. Pihak Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tulungagung berdalih minyak goreng langka akibat ada oknum yang melakukan penimbunan untuk kepentingan pribadi ataupun motif ekonomi.

Kelangkaan minyak goreng di Tulungagung juga terjadi di toko-toko modern yang selama ini digadang-gadang menjadi pelaksana kebijakan satu harga yang ditetapkan pemerintah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News