Minyak Goreng Langka dan Kedelai Mahal, Bamsoet: Jangan Dibiarkan Berlarut-larut

Minyak Goreng Langka dan Kedelai Mahal, Bamsoet: Jangan Dibiarkan Berlarut-larut
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menyatakan, kredibilitas pemerintah sebagai regulator menjadi taruhan karena masyarakat mempertanyakan kapabilitasnya dalam mengelola kebutuhan pokok. Foto: Humas MPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Masyarakat di berbagai daerah menyuarakan keluh kesah terkait masalah kelangkaan minyak goreng dan tingginya harga kedelai sampai akhir pekan kedua Februari.

Di beberapa tempat, warga sampai mengantre untuk membeli minyak goreng.

Menurut Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet), pemerintah seharusnya mengatasi dua masalah ini secara maksimal karena berkaitan dengan kebutuhan rumah tangga dan jutaan pelaku UMKM.

Gejolak harga kebutuhan pokok selalu menjadi isu sensitif yang bisa mencoreng kredibilitas pemerintah.

''Durasi kelangkaan minyak goreng dan tingginya harga kedelai saat ini jangan sampai berlarut-larut. Pemerintah perlu menempuh semua cara yang legal untuk mengatasi masalah ini,'' ungkap ketua umum IMI ini.

Memasuki pekan kedua Februari, kelangkaan minyak goreng dan tingginya harga kedelai berlangsung lebih dari sebulan.

Ketua ke-20 DPRI ini menyatakan, akar masalah atau penyebab kelangkaan dan mahalnya harga minyak goreng sudah diketahui.

Begitu pula dengan latar belakang yang menjadi faktor pendorong naiknya harga kedelai.

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menyatakan, pemerintah seharusnya mengatasi masalah kelangkaan minyak goreng dan tingginya harga kedelai secara maksimal karena berkaitan dengan kebutuhan rumah tangga dan jutaan pelaku UMKM

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News