Misi Dagang Jatim-Aceh, Khofifah: Delapan Jam Catatkan Nilai Transaksi Rp 197 Miliar

Sementara itu, nilai bongkar atau pembelian Jatim atas Aceh mencapai Rp 35,1 miliar untuk beberapa komoditas, antara lain, udang vaname, kopra, kas kas seta kepiting soka.
Misi dagang Jatim-Aceh hari ini selama delapan jam ditutup dengan catatan transaksi Rp 197,02 miliar
Dengan bertemunya para pelaku usaha dari Jawa Timur dan Aceh dalam misi dagang ini, Khofifah berharap akan meningkatkan potensi produk-produk yang dihasilkan.
Misalnya, produk industri, perdagangan, perikanan, agribisnis, serta peluang investasi lain.
Hal ini, lanjut Gubernur Khofifah, dilakukan secara terintegrasi dalam rangka memenuhi substitusi impor (bahan baku) dan kebutuhan lain yang diharapkan mampu meningkatkan nilai perdagangan dalam negeri.
"Semoga misi dagang kali ini mampu memberikan manfaat bagi Jawa Timur maupun Aceh, terutama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Nasional," ujarnya.
Lebih lanjut, Gubernur Khofifah menjelaskan pada Triwulan II 2022 ekonomi Jawa Timur tumbuh 5,74 persen (y-on-y) bila dibandingkan triwulan yang sama pada tahun sebelumnya.
Sementara itu, tiga sektor yang menjadi penopang utama struktur ekonomi di Jawa Timur ialah industri pengolahan, perdagangan, dan pertanian.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa memimpin misi dagang perdana Jatim-Aceh dengan mencatatkan nilai transaksi Rp 197 miliar dalam delapan jam
- Kolaborasi Hexahelix Dinilai Penting untuk Pengembangan Ekraf di Jatim
- Jurus Bea Cukai Parepare Dorong Laju Ekspor dan Pertumbuhan Ekonomi di Daerah
- Pemerintah Optimistis Penguatan Ekonomi Syariah Mendongkrak Target Pertumbuhan 8% di 2029
- Perputaran Uang Judol Capai Rp1.200 Triliun, DPR: Ganggu Pertumbuhan Ekonomi
- Kinerja 2024 Moncer, Jasindo Perkuat Peran Pertumbuhan Ekonomi Nasional & Literasi Asuransi
- Jatim Sumbang 25 Persen Laju Tanam Padi Nasional, Khofifah: Komitmen Wujudkan Kedaulatan Pangan