Misteri Rumah Bercat Kuning dan Merah, Penghuni tak Betah

Misteri Rumah Bercat Kuning dan Merah, Penghuni tak Betah
Bangunan gudang karet tua di Desa Pajukungan Kecamatan Labuan Amas Selatan, dikenal angker. Foto: MUHAMMAD AKBAR/RADAR BANJARMASIN/JPNN.com

jpnn.com, TAPIN - Sebuah bangunan lama terbengkalai di tepi Jalan Sudirman Kecamatan Bungur, Kabupaten Tapin, Kalsel, dikenal sebagai lokasi angker, dihuni hantu. Rumah itu bercat kuning dan merah.

"Di rumah situ auranya memang tidak baik dan masyarakat sering melihat penampakan di sana," ucap Hendra Gunawan (33) yang rumahnya berseberangan dengan rumah tersebut.

Diceritakan Ogun sapaan akrabnya, rumah itu awalnya dibangun sekitar tahun 1998 oleh sepasang suami istri yang tinggal di pegunungan.

"Dulu bangunan cuma kayu, tidak seperti sekarang dan alasan mereka dulu membangun rumah untuk mendekatkan diri dengan keluarga," jelasnya.

Tapi, entah mengapa setelah rumah berisitirahat kokoh, pasangan suami istri tersebut bercerai. "Rumah yang sudah dibangun akhirnya batal ditempati," tambahnya.

Dia cerita, pada tahun 2002 salah seorang sepupunya kering kerasukan dan anehnya dimulai dari jam 5 sore sampai 10 malam.

"Waktu itu, setiap kali dia kerasukan selalu pengin ke rumah kosong tersebut," ucapnya yang mengatakan sepupunya sekarang sudah dibawa ke Palangkaraya. "Akhirnya dia tidak kerasukan lagi."

Setelah empat tahun berlalu, ada sepasang suami istri yang mencoba tinggal di sana. "Hanya bertahan selama satu Minggu, karena setiap hari sang istri selalu kerasukan," ucapnya.

Rumah yang terletak di Jalan Sudirman, Bungur, Kabupaten Tapin, Kalsel itu, dikenal sebagai lokasi angker, ada hantunya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News