Moeldoko dan Agum Bisa jadi Untuk Kekuatan Pilpres 2019

Moeldoko dan Agum Bisa jadi Untuk Kekuatan Pilpres 2019
Idrus Marham (kiri), Jenderal (purn) Moeldoko, dan Agum Gumelar. Foto: RAKA DENNY/JAWAPOS

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Maksimus Ramses Lalongke menilai Presiden Joko Widodo sedang memperkuat fondasi politik jelang Pilpres 2019. Hal ini terlihat dengan masuknya dua mantan petinggi TNI ke dalam lingkaran kekuasaan.

Mereka adalah mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Moeldoko diangkat sebagai Kepala Staf Kepresidenan dan Jenderal (Purn) Agum Gumelar diangkat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).

Menurut Ramses, kebijakan yang diambil presiden kemungkinan didasari berbagai pertimbangan. Antara lain, mengantisipasi dinamika yang berkembang.

"Saya kira bisa saja terjadi untuk kepentingan pilpres. Dinamika politik belakangan ini cukup menyita perhatian publik. Mungkin saja Jokowi perlu sosok mantan militer untuk memperkuat barisannya," ujar Ramses kepada JPNN, Sabtu (20/1).

Kemungkinan lain, bisa juga untuk menunjukkan bahwa Jokowi yang digadang-gadang maju kembali sebagai calon presiden di Pilpres 2019 juga didukung kalangan militer.

Saat ditanya, apakah langkah presiden juga bisa diartikan untuk mengantisipasi jika nantinya mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo maju sebagai lawan politik, Direktur Eksekutif Lembaga Analisis Politik Indonesia mengamini. Apalagi, nama Gatot belakangan disebut-sebut sebagai calon presiden yang cukup potensial.

"Intinya, semua peluang bisa terjadi dan analisa politik bisa munculkan berbagai pandangan. Termasuk kemungkinan Gatot ikut berkompetisi dalam Pilpres 2019," pungkas pengajar di Universitas Mercu Buana ini. (gir/jpnn)


Masuknya Moeldoko dan Agum Gumelar ke lingkungan Istana membuat fondasi politik Jokowi makin kuat jelang Pilpres 2019.


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News