Mohon Dibantu…! Penyakit Langka Merenggut Kebahagiaan Bocah Ini

Mohon Dibantu…! Penyakit Langka Merenggut Kebahagiaan Bocah Ini
ILUSTRASI. Foto: Pixabay.com

Sejak saat itulah Yuli dan suaminya rutin membawa putranya untuk terapi di RSSA. Setiap terapi, Yusril dilatih supaya bisa mengunyah makanan, melemaskan persendian, dan menggerakkan anggota tubuhnya.

Tidak seperti anak-anak yang lainnya, butuh waktu lama bagi Yusril untuk sekadar mengunyah makanan. Bahkan, hingga saat ini, Yusril belum bisa mengunyah makanan yang teksturnya keras. ”Kalau tidak bubur, ya makan nasi lembek,” ucap Yuli dengan tatapan sendu.

Belakangan upaya pengobatan terapi yang diupayakan oleh kedua orang tua Yusril harus terhenti. Lagi-lagi karena urusan biaya. Sebab, untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari saja mereka kesulitan. Apalagi untuk membiayai pengobatan Yusril.

Yusril sebenarnya sudah terdaftar program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Tapi, tetap saja untuk transport dan kebutuhan lainnya mesti ditanggung oleh Yuli dan suaminya.

Apalagi, sang suami harus meninggalkan pekerjaan ketika mengantar dan menunggui Yusril berobat. ”Makanya sejak Desember 2016, Yusril sudah tidak terapi lagi,” kata Yuli.

Kini, Yuli hanya bisa pasrah. Sebab, tidak ada lagi uang yang bisa dia gunakan untuk membiayai pengobatan putranya. Dalam hati terkecil Yuli, bukan main sakitnya melihat kondisi sang putra yang tidak seperti anak lainnya.

”Ingin sekali bisa berobat dan ikut terapi lagi, tapi bagaimana, biayanya terbatas,” sesalnya.

Yuli berharap, sang putra bisa mendapat bantuan supaya bisa melanjutkan pengobatan. Terlebih saat ini dia juga sedang mengandung putra keduanya.(*/c2/muf)


Di saat anak-anak seusianya asyik bermain ke sana-kemari, Muhammad Yusril Setiawan hanya bisa terbaring lemah di tempat tidurnya. Mikrosefali, penyakit


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News