Monorel Peti Kemas Pertama di Dunia Lahir di Surabaya

Monorel Peti Kemas Pertama di Dunia Lahir di Surabaya
Monorel Peti Kemas Pertama di Dunia Lahir di Surabaya

”Nah, kalau nanti bisa diwujudkan, ini bakal menjadi ide yang luar biasa dan pertama di dunia. Serta, untuk kali pertama pelabuhan pakai ini. Makanya, saya berterima kasih kepada Pelindo III atas terobosan ini, juga kepada Adhi Karya, Inka, dan LEN Industri. Tidak lupa kepada BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) karena ahli-ahli di BPPT dapat mengaplikasikan untuk kepentingan masyarakat secara nyata dan tidak sekadar di dalam dokumen,” tutur Dahlan.

Selain itu, Dahlan menyambut baik rencana konsorsium mengurus hak paten monorel pengangkutan peti kemas tersebut. Menurut dia, proyek itu merupakan hasil kerja keras para BUMN sehingga layak bila dipatenkan.

”Saat ini hak paten atas monorel itu masih diurus. Apalagi, monorel peti kemas adalah inisiatif dan pemikiran dari teman-teman BUMN. Karena itu, saya minta itu diurus dengan serius,” tandas Dahlan

Ke depan, lanjut Dahlan, monorel peti kemas memungkinkan dikembangkan ke pelabuhan lain. Terutama pelabuhan dengan tingkat kepadatan cukup tinggi seperti di Tanjung Priok. Tujuan utama monorel peti kemas, yakni mengurangi kepadatan di jalan raya, dinilai sesuai dengan karakteristik pelabuhan terbesar di Indonesia itu. ”Nanti menyusul di pelabuhan lainnya, utamanya Tanjung Priok. Sebab, monorel peti kemas itu juga untuk efisiensi,” tambahnya.

Kunjungan Dahlan dilanjutkan ke proyek Terminal Multipurpose Teluk Lamong dengan mengendarai kapal laut. Di situ Dahlan jalan kaki mengelilingi proyek yang pengerjaannya sudah mencapai 61,5 persen. Mulai pengerjaan dermaga internasional, dermaga domestik, lapangan penumpukan, hingga perkantoran. Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan penanaman pohon di pintu masuk terminal di kawasan Osowilangon

Selain Dahlan, para direksi dari BUMN terkait ikut menanam pohon. ”Apakah direksi dan komisaris sudah di tempat masing-masing" Saya hitung mundur ya, lima, empat, tiga, dua, satu,” kata Dahlan diikuti dengan penanaman pohon secara serentak.

Setelah menanam, Dahlan berseru kepada para petugas setempat. ”Saya minta tanaman ini disiram dengan baik, apalagi saat tidak ada hujan. Sekarang silakan semua melanjutkan kegiatan di sini karena saya harus segera ke Kalimantan Timur,” ucap Dahlan menyudahi agenda kunjungan pagi itu.

Di bagian lain, Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha Pelindo III Husein Latief mengatakan, hingga sekarang pengembangan Terminal Multipurpose Teluk Lamong masih berjalan sesuai dengan target.

SURABAYA – Konsorsium BUMN kembali melahirkan inovasi baru dalam bidang transportasi darat. Kali ini empat BUMN berkolaborasi untuk mengembangkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News