MPR Ingatkan Pemerintah untuk Cegah Terhambatnya Program Vaksinasi Nasional

MPR Ingatkan Pemerintah untuk Cegah Terhambatnya Program Vaksinasi Nasional
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengingatkan pemerintah untuk mengelola proses vaksinasi nasional dengan cermat dan terukur. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengingatkan pemerintah untuk mengelola proses vaksinasi nasional dengan cermat dan terukur.

Dia meminta ada langkah pencegahan terhambatnya vaksinasi Covid-19 di tanah air.

"Kami semua menyadari vaksin memiliki masa pakai yang terbatas. Di sisi lain masyarakat di tanah air belum sepenuhnya menerima program vaksinasi Covid-19 ini, sehingga perlu pengaturan yang terukur dalam pengaplikasian vaksin secara nasional," kata Ririe dalam keterangan tertulisnya, Selasa (25/5).

Indonesia kedatangan lagi vaksin Covid-19 tahap ke-13, sebanyak 8 juta dosis vaksin Sinovac dalam bentuk bahan baku (bulk) di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) Cengkareng, Banten, Selasa (25/5). Dengan penambahan tersebut, total vaksin Covid-19 yang dimiliki Indonesia saat ini mencapai 83,9 juta dosis vaksin.

Menurut Lestari, jumlah tersebut belum sepenuhnya aman, mengingat target masyarakat yang akan divaksinasi direncanakan 181,55 juta orang.

Hal itu berdasarkan perhitungan kebutuhan vaksin pada setiap orang ialah dua dosis dan sesuai dengan panduan WHO maka pemerintah memperkirakan total vaksin yang diperlukan sekitar 426 juta dosis.

"Di tengah kebutuhan vaksin Covid-19 dunia yang sangat tinggi di setiap negara kami mengapresiasi pengadaan vaksin dengan prosedur pengawasan yang aman," katanya.

Rerie menyebutkan yang tidak kalah penting dalam proses vaksinasi Covid-19 secara nasional ini ialah kesiapan dari masyarakat dan para pelaksananya.

Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengingatkan pemerintah untuk mengelola proses vaksinasi nasional dengan cermat dan terukur.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News