MPR RI Gelar Pentas Seni Budaya Sunda dan Kuliner Lokal di Kota Hujan

MPR RI Gelar Pentas Seni Budaya Sunda dan Kuliner Lokal di Kota Hujan
Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz. Foto: Humas MPR RI

“Alhamdulillah atas inisiasi anggota MPR RI Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz, kesenian Sunda ini bisa ditampilkan di Kota Bogor ini. Neng Eem memang sangat konsen terhadap pelestarian seni budaya daerah,” puji Siti Fauziah.

Bahkan, bukan hanya seni budaya, dalam kesempatan ini, Neng Eem juga memperkenalkan kuliner lokal Kota Bogor yang punya historis, antara lain: laksa, toge goreng, tutut tumis (keong sawah), talas kukus, es bir kotjok, dan es pala.

Acara yang didahului pembacaan ayat-ayat suci alquran ini dibuka secara resmi oleh Sekretaris Fraksi PKB MPR RI, Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz.

Pembukaan ini ditandai dengan membunyikan alat-alat musik oleh Neng Eeem, Siti Fauziah, Budi Muliawan (Kepala Bagian Pemberitaan, Hubungan Antar Lembaga dan Layanan Informasi Biro Humas MPR), Lusiana (anggota DPRD Kota Bogor), Abah Ukar Sukandi (Ketua Kitapak) dan tamu udangan lainnya.

Selaku narasumber materi Empat Pilar MPR, Neng Eem menguraikan pentingnya seni budaya daerah dan kuliner lokal dalam memperkuat identitas bangsa.

Sebagai salah satu kota penyangga ibu kota Jakarta yang dikenal sebagai kota metropolitan maka secara otomatis kota-kota pengangga juga ikut menjadi metropolis, dan akibatnya budaya pun semakin heterogen.

Oleh karena itu, lanjut Neng Eem, kalau budaya lokal dan makanan lokal tidak dirawat maka akan punah.

“Untuk merawat dan menjaga agar budaya dan kuliner lokal ini tidak punah adalah menjadi tugas semua, termasuk saya sebagai anggota MPR,” ujarnya.

Pagelaran Seni Budaya di Kota Hujan ini, digelar MPR bekerja sama dengan Komunitas Iket Tatar Pakuan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News