Muda Berlimpah Harta, Nazar Secerdik Gayus
Sabtu, 09 Juli 2011 – 15:01 WIB
JAKARTA -- Tidak berlebihan membandingkan sosok M Nazaruddin dengan Gayus Tambunan. Banyak titik persamaan antara mantan bendahara umum Partai Demokrat itu dengan suami Milana Anggraeni itu. Yakni, sama-sama kabur ke Singapura saat dibelit masalah hukum. Bedanya, Gayus kini sudah berada di balik jerusi besi. Sedang Nazar belum diketahui dimana tempat persembunyiannya kini.
Anggota Komisi III DPR Martin Hutabarat menyebut ada persamaan-persamaan lainnya. Pertama, Nazar dan Gayus sama-sama masih muda. Ketiga, sama-sama pintar. "Keduanya sama-sama pintar, tahu peluangnya di mana," ujar Martin Hutabarat saat diskusi bertema 'Kepak si Burung Nazar' di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (9/7).
Baca Juga:
Peluang yang dimaksud politisi dari Partai Gerindra itu, Nazaruddin bisa dengan cepat masuk ke Partai Demokrat, sebagai partai besar yang sedang menampuk kendali pemerintahan. "Baru lima tahun lalu di PPP, tiba-tiba masuk ke parti besar, dan bermain di sana. Ini kan berarti pintar, tahu peluangnya di mana," ujar Martin, politisi asal Sumut itu.
Hebatnya lagi, dia mengurusi keuangan partai, duduk sebagai bendahara umum. Sedang Gayus, sebagai anak muda, dia bisa tahu celah-celah kelemahan birokrasi, yang dimanfaatkannya untuk mengeruk harta. "Nazar itu seperti Gayus. Anak muda, dalam waktu singkat, tahu celah briokrasi, bisa kaya. Tak perlu bekerja keras," ujar Martin, serius.
JAKARTA -- Tidak berlebihan membandingkan sosok M Nazaruddin dengan Gayus Tambunan. Banyak titik persamaan antara mantan bendahara umum Partai Demokrat
BERITA TERKAIT
- 5 Pembegal Casis Bintara Polri di Jakarta Barat Ditangkap, 3 Ditindak Tegas, 1 Tewas
- Lindungi Kesehatan Masyarakat, Kopmas Meluncurkan Aduansalahsusu.id
- KPK Ingatkan Pihak Maktour Travel agar Kooperatif pada Panggilan Hukum
- KPK Geledah Rumah Adik SYL terkait Pengusutan Kasus Korupsi
- TPPO di Sulteng Sangat Meresahkan, Pemerintah Harus Turun Tangan
- Terima Delegasi Terengganu, Ketua DPD RI Dorong Strategi Ekonomi Pengembangan Wilayah RI-Malaysia