Mufti Anam Kritik Mendag soal Pasar Rakyat, Ada Kata Anak Tiri

Mufti Anam Kritik Mendag soal Pasar Rakyat, Ada Kata Anak Tiri
Politikus PDI Perjuangan Mufti Anam. Foto: source for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam mendesak Kementerian Perdagangan memberikan perhatian lebih kepada para pedagang pasar rakyat alias pasar tradisional.

"Pasar tradisional adalah jantung ekonomi rakyat, tempat jutaan orang mencari nafkah, tempat jutaan orang mencari sumber barang murah. Kami berharap Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi 'total football' membela pasar rakyat sesuai visi Presiden Jokowi," kata Mufti.

Dia menyampaikan hal itu di sela-sela rapat kerja dengan Mendag Lutfi yang digelar hybrid, Selasa (21/9).

"Kami belum melihat sebuah upaya serius dari Kemendag dalam membela pedagang pasar," tutur politisi PDI Perjuangan itu.

Mufti mencatat sejumlah hal yang menunjukkan kurangnya perhatian Kemendag kepada pedagang pasar rakyat.

Pertama, lambannya vaksinasi menyasar para pedagang pasar rakyat, sehingga berdasarkan evaluasi Kemendag, pasar-pasar rakyat belum siap menggunakan aplikasi PeduliLindungi.

"Kemendag mengakui pasar tradisional belum siap. Antara lain karena belum semua pedagang pasar divaksinasi. Ada pasar yang pedagangnya baru divaksinasi delapan persen, sehingga kemarin uji coba PeduliLindungi belum siap. Padahal pemulihan ekonomi berbasis sistem PeduliLindungi ini kunci untuk memperbaiki kesejahteraan warga di masa pandemi,” ujarnya.

"Ini kami sesalkan, berarti kemarin-kemarin Kemendag tidak mengadvokasi agar pedagang pasar 100 persen divaksinasi. Mal masih bisa, terbukti hampir semua mal, pedagangnya divaksinasi sudah 100 persen, sehingga lebih cepat pakai aplikasi PeduliLindungi,” imbuhnya.

Menurut Mufti, vaksinasi yang menyasar para pedagang di pasar rakyat berjalan lamban.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News