Mukjizat Darah Tali Pusar Terus Berkembang

Tidak Hanya Leukemia, Cacat Otak pun Berhasil Disembuhkan

Mukjizat Darah Tali Pusar Terus Berkembang
Michael dan Louis Conn bersama kedua putri mereka, Georgia (kiri) dan adiknya Sybilla yang berusia 6 bulan di Singapura, awal Desember ini. Foto:Arsito Hidayatullah/JPNN.
Adalah Georgia Conn, bocah perempuan berusia 2,5 tahun, yang harus mengalami cacat otak (cerebral palsy) sedari lahir. Gangguan pada saat dilahirkan menjadi penyebabnya, sehingga dua tahun lebih harus dijalani anak malang itu dalam kondisi tak benar-benar hidup. "Ini sungguh sebuah karunia, sebuah keajaiban yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya," kata Michael dan Louis Conn, pasangan orangtua Georgia ketika memberikan kesaksian di hadapan puluhan wartawan dari berbagai negara, awal Desember lalu di Singapura.

Pasangan suami-istri asal Australia itu mengaku tak pernah menyangka, keputusan untuk menyimpan darah tali pusar putrinya Georgia justru akan menyelamatkan sang buah hati. "Keputusan itu kami buat pada detik-detik terakhir, menjelang kelahiran anak kami," katanya. Louis Conn mengaku sempat ragu, sebelum akhirnya memutuskan menyimpan darah tali pusar anaknya. Apalagi, selama kehamilannya, mereka tidak pernah merasakan keanehan. "Proses kehamilan saya sangat mulus, lancar tanpa kendala, dan kami tak punya alasan apapun untuk sekadar menduga bahwa putri kami, Georgia, bakal menderita kelainan saat dilahirkan, maupun pada saat manapun di masa depannya," ungkap Louis Conn, menceritakan awal kisah hidup putri sulungnya itu.

"Tak pernah dalam sejuta tahun pun kami terpikir bakal pernah menggunakan darah tali pusar Georogia, sebelum akhirnya menyepakati untuk menyimpan sel darah tali pusar itu. Kami mendaftar karena kami menyukai potensi bahwa darah tali pusar telah membantu menyembuhkan penyakit seperti leukemia..," tuturnya lagi.

Ternyata memang, manusia tak bisa memastikan apa yang bakal terjadi esok hari. Karena nyatanya, Georgia yang menurut Louis di menit-menit awal proses kelahirannya lancar-lancar saja, harus mengalami kejadian menyedihkan beberapa saat kemudian. "Segala sesuatu (kemudian) berjalan buruk. Ia tersangkut di saluran kelahiran tanpa oksigen untuk waktu cukup lama, hingga ia pun tak bisa bernafas. Kurangnya oksigen itu lantas membuat tubuhnya mulai mati perlahan-lahan," ujar Louis pula.

Sel darah tali pusar (cord blood) telah terbukti keampuhannya melawan penyakit-penyakit akut. Selain menyembuhkan leukemia, anemia aplastic/fanconi,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News