Mulyanto: Jangan Sampai BBM Pertalite menjadi Langka 

Mulyanto: Jangan Sampai BBM Pertalite menjadi Langka 
Angggota Komisi VII DPR Mulyanto meminta pemerintah perlu betul-betul memastikan pengendalian dan pengawasan terhadap ketersediaan dan distribusi Pertalite. Ilustrasi. Foto: Wenti Ayu/JPNN.com

Dengan demikian, lanjutnya, tidak terjadi penyimpangan yang dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung-jawab, dimanfaatkan oleh mereka yang tidak berhak. Selain itu, juga mencegah agar distribusi tidak tepat sasaran. 

Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memprediksikan penyaluran BBM jenis Pertalite akan melebihi kuota 15 persen hingga akhir tahun ini.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan realisasi penyaluran pertalite tercatat sebanyak 4,25 juta kiloliter hingga Februari 2022 atau telah melebihi 18,5 persen terhadap kuota secara year to date.

"Jika diestimasikan melalui normal skenario, maka di akhir 2022 akan terjadi over kuota sebesar 15 persen dari kuota normal," ujarnya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI di Jakarta, Selasa (29/3).

Pemerintah telah menetapkan kuota pertalite untuk tahun ini sebesar 23,05 juta. 

Dengan kata lain, apabila betul terjadi kelebihan kuota sesuai estimasi Kementerian ESDM, maka volume penyaluran pertalite akan mencapai 26,5 juta kiloliter.

Sejak 10 Maret 2022, Kementerian ESDM telah menetapkan pertalite ke dalam jenis BBM khusus penugasan atau JBKP. (antara/jpnn)

Mulyanto mengingatkan pemerintah agar jangan sampai terjadi kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite.


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News