Mursi Skakmat Militer Mesir
Perintahkan Parlemen Aktif Kembali, MA Nilai Putusan Pembubaran Final
Selasa, 10 Juli 2012 – 05:20 WIB
Kendati begitu, sebagian kalangan dan media di Mesir juga menilai "gempa politik" sedang mengguncang negeri itu. Langkah Mursi dinilai menempatkan dia bertabrakan dengan MA dan sejumlah partai politik sekuler.
Langkah Mursi juga menyulut kekhawatiran kelompok sayap kiri. Untuk membentuk pemerintahan baru, presiden dinilai membutuhkan dukungan penuh militer yang selama lebih dari tiga dekade terakhir berkuasa di berbagai sektor negeri tersebut.
"Di setiap negara demokrasi dan semacamnya, seorang presiden tidak boleh menyepelekan hukum. Suka atau tidak, Mursi seharusnya tetap menghargai putusan lembaga yudikatif (MA)," ujar Rifaat al-Said, pimpinan partai sayap kiri Al-Tagammu, dalam wawancara dengan sebuah stasiun televisi Mesir.
Sedangkan pakar politik Mohamed Khalil menilai kontroversi perihal dekrit presiden itu sebagai bibit awal konflik baru di Mesir. (AP/AFP/RTR/hep/dwi)
KAIRO - Gebrakan sekaligus kebijakan Presiden Mesir Muhammad Mursi mendapat perlawanan. Hanya beberapa jam setelah pemimpin 60 tahun itu memerintahkan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Korut: Amerika dan Pengikutnya Akan Mengalami Kekalahan Menyedihkan
- Soroti Kemiskinan di Negara Islam, Indonesia Desak OKI Ambil Tindakan
- Dubes Palestina di PBB: Sudah Tak Ada Gunanya Datang ke Sini
- Proyek IKN Mulai Dilirik Pemerintah dan Investor Belanda
- China Makin Ugal-ugalan di LCS, Kapal Misi Kemanusiaan Filipina Tak Diberi Ampun
- Rudal Rusia Sambar Tower Televisi di Kharkiv, Ukraina