Musailamah Al-Makin

Oleh: Dahlan Iskan

Musailamah Al-Makin
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Kepustakaan paling lengkap tentang nabi itu ada di Heidelberg University di Jerman. Maka Al Makin ke sana. Sekalian untuk menulis disertasi gelar doktor filsafat.

Baca Juga:

Tiga tahun Al Makin di Heidelberg. Di situ tersimpan kitab suci nabi Musailamah. Namanya juga Quran.

Banyak sekali surahnya: 33 bab. Waktu membaca Qurannya Musailamah itu Al Makin tertegun. Mirip sekali dengan Al-Qur'an.

Maka surah-surah dalam Qurannya nabi Musailamah itu ia teliti. "Saya tidak berani menerbitkan disertasi saya dalam bahasa Indonesia. Sensitif sekali," katanya.

Al Makin tertarik pada nama Musailamah ketika membaca sejarah Nabi Muhammad. Nama Musailamah disebut. Yakni pada bab "utusan". Terutama ketika Nabi Muhammad bertemu dengan para kepala suku yang belum Islam. Pertemuan itu dilakukan di masjid Madinah.

Pada saat itu Musailamah sebenarnya juga datang. Ia bukan hanya nabi. Ia juga kepala suku Hanifah di timur. Muhammad sendiri ia kenal sebagai kepala suku Bani Hasyim di Makkah.

Dalam sejarah itu Muhammad tidak mengizinkan Musailamah masuk ke arena pertemuan.

Musailamah mengirim surat kepada Muhammad. Yang dikirimi surat juga membalas.

Saya asyik bertemu seorang peneliti nabi kemarin. Dalam perjalanan dari Yogyakarta ke Jakarta. Nama peneliti pendek: Al Makin.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News