Demam Emas Kembali Melanda Australia Barat

Demam Emas Kembali Melanda Australia Barat
Tokoh masyarakat Aborigin dari suku Yilka, Harvey Murray (kiri) bersama pimpinan perusahaan tambang Tim Netscher (kanan) dan pimpinan Gold Fields Cheryl Carolus. Foto: ABC News: Jarrod Luca

"Begitulah budaya Aborigin. Ketika kami punya makanan, kita membaginya. Mereka pun membaginya kembali," ujar Murray.

"Begutu pula dengan tambang ini. Kami berbagi tanah dengan Anda, dan Anda harus berbagi hasilnya dengan kami," katanya.

Demam Emas Kembali Melanda Australia Barat Photo: Pemerintah setempat menyebut musim gold rush kini telah kembali di Australia Barat. (ABC News: Jarrod Lucas)

 

Beberapa hari sebelumnya, perusahaan tambang Australia, Saracen Mineral Holdings, telah membeli 50 persen saham tambang emas Super Pit di Kalgoorlie senilai $ 1,1 miliar.

Menanggapi hal itu, Menteri Pertambangan Australia Barat Bill Johnston menyebut negara bagian ini tengah menikmati rekor harga logam mulia.

Gruyere adalah tambang emas kedua yang diresmikan dalam sepekan terakhir menyusul tambang Jaurdi.

"Saya rasa tidak keliru kalau kita katakan terjadi kembali demam di Australia Barat saat ini," ujar Menteri Johnston.

"Kita sudah lihat sendiri semua tambang emas baru ini dan ada juga kegiatan eksplorasi yang sedang berlangsung," katanya.

Musim demam emas atau gold rush kini kembali terjadi di Australia Barat, menyusul dibukanya tambang emas terbesar di negara ini

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News