Muslim Keturunan Maroko Jadi Walikota Wali Kota Rotterdam

Geert Wilders : Sama Gilanya Warga Belanda Sebagai Wali Kota Makkah

Muslim Keturunan Maroko Jadi Walikota Wali Kota Rotterdam
Muslim Keturunan Maroko Jadi Walikota Wali Kota Rotterdam
Aboutaleb memang terkenal selalu bekerja keras dalam mencapai tujuannya. Pada usia 16 tahun, dia bersama orang tuanya pindah dari Maroko ke Belanda. Melalui jurnalistik, dia terjun ke bidang politik di tingkat pemerintah daerah. ''Kami seharusnya tidak mengecualikan kelompok tertentu'' demikian pleidoinya sebagai pejabat pemerintah kota Amsterdam untuk bidang pendidikan.

Sebagian warga Maroko tidak begitu menyukai Aboutaleb karena dia dinilai sebagai penjaga kepentingan kulit putih. Tudingan itu lahir setelah Aboutaleb berkomentar keras terhadap kasus pembunuhan sineas Theo van Gogh oleh seorang ekstremis muslim pada 2004. Kala itu, dia mengatakan bahwa simpatisan pembunuh Van Gogh sebaiknya secepat mungkin hengkang dari Belanda.

Terpilihnya Aboutaleb dikritisi Geert Wilders dari partai anti-imigrasi PVV. ''Seorang warga Maroko menjadi wali kota kota terbesar kedua Belanda itu sama gilanya dengan seorang warga Belanda sebagai wali kota Makkah. (*/ami)

ROTTERDAM - Di saat citra Maroko di Belanda terpuruk akibat ulah anak muda Maroko yang kerap mengganggu, Ahmad Aboutaleb, warga keturunan Maroko,


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News