Myanmar Rapat Parlemen setelah 20 Tahun

Myanmar Rapat Parlemen setelah 20 Tahun
Myanmar Rapat Parlemen setelah 20 Tahun
NAYPYITAW - Myanmar membuka parlemennya untuk kali pertama sejak 20 tahun kemarin (31/1). Sebuah momen bersejarah yang diiringi optimisme para legislator oposisi, meski semua proses masih dibayangi cengkeraman militer.

Militer dan sekutu politiknya menguasai 80 persen kursi di dua kamar parlemen. Kenyataan itu memastikan kontrol militer terhadap roda pemerintahan seperti yang terjadi sejak kudeta militer pada 1962. Saat itu parlemen yang dipilih secara demokratis digulingkan. Parlemen dengan sistem satu partai di bawah kekuasaan Jenderal Ne Win dihapuskan pada 1988, setelah militer berhasil menumpas gerakan prodemokrasi.

Seperti dilansir Associated Press, 440 kursi di majelis rendah (kongres) dan 224 kursi di majelis tinggi (senat) dibuka secara berturut-turut mulai pukul 08.55 di sebuah bangunan gedung baru di ibu kota, Naypyitaw. Selain itu, 14 parlemen lokal atau DPRD yang para anggotanya juga terpilih pada pemilu November 2010, dibuka pada waktu bersamaan.

Sorenya, anggota parlemen dari kedua kamar melakukan pertemuan untuk memilih pimpinan. Dr Khin Shwe dari partai pendukung junta, Partai Persatuan Solidaritas dan Pembangunan, menyatakan bahwa rapat telah berhasil memilih pimpinan parlemen.

NAYPYITAW - Myanmar membuka parlemennya untuk kali pertama sejak 20 tahun kemarin (31/1). Sebuah momen bersejarah yang diiringi optimisme para legislator

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News