Nama Tionghoa untuk Zarra Zetira

Nama Tionghoa untuk Zarra Zetira
Dahlan Iskan.

Saat ini masih okelah warga Indonesia menjejali dompetnya dengan aneka kartu kredit, debit, tol, member aneka to/mall, kartu busway, KRL (bentar lagi kartu MRT) dan sebagainya.

Saya lihat pak Yusuf Mansur mulai menggerakan umat Islam utk membeli saham BRI Syariah. Beliau sukses dengan Paytren-nya dan bentar lagi e-money diizinkan sama Allah utk beredar di Indonesia. Sedih kan ya. Kapan kita berdaulat secara ekonomi kalau kita gak gerak?

Komentar Disway
Diva, kita tunggu pemerintah. Kapan siap dengan peraturan bidang itu.

Saya dengar langkah Ustaz Yusuf Mansyur juga terhambat. Belum adanya peraturan. Beliau menghentikan beberapa rencana. Agar tidak melanggar hukum.

Saya malu setiap makan di mal di Tiongkok. Setelah duduk di kursi kok tidak ada pelayan yang datang. Tengok sana tengok sini. Abai.

Terpaksa panggil pelayan. Minta menu. Pelayan menunjuk pojok meja. Di situ ada tertempel barcode.

Oh… maksudnya… agar saya cukup memotret barcode itu. Dengan HP. Menu akan tersaji di layar HP. Tinggal pilih. Klik.

Pilih klik. Otomatis dapur akan mengerjakan pesanan via HP itu. Harganya pun sudah tertera di layar. Lengkap dengan total yang harus dibayar. Klik. Bayar di situ pula.

Bunyi nama mandarin saya menjadi Isekan. Mirip nama asli saya. Artinya pun bagus: jagat yang manis. Atau menyebar rasa manis ke seluruh dunia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News