Nasabah BNI Kehilangan Uang Miliaran Harus Bersabar Menunggu Lebaran

Nasabah BNI Kehilangan Uang Miliaran Harus Bersabar Menunggu Lebaran
Muhammad Asan Ali (48), bercerita mengenai pengalaman pahit menjadi nasabah Bank BNI Cabang Samarinda, Kalimantan Timur. Foto: Arditya Abdul Aziz/JPNN.com

Asan berencana akan menarik seluruh uang miliknya dari Bank BNI.

"Saya sangat kapok. Saya sudah tidak percaya lagi sama BNI. Bila deposito uang saya sudah bisa dicairkan habis lebaran nanti, saya mau keluarkan uang, saya pindah ke bank lain," ucapnya.

Asan mengaku sempat percaya pada bank BUMN tersebut. Saking percaya, dia sampai menarik seluruh uang tabungan dari bank lain untuk dipindahkan ke rekening miliknya di Bank BNI.

"Dulu karena saking percayanya sama BNI, semua uang saya yang ada di Bank lain itu sampai saya tarik semua, saya pindahkan ke rekening Bank BNI. Jadi sekarang ini, saya tidak percaya lagi. Saya sudah sangat kapok," ungkapnya.

Pengembalian uang sebesar Rp 2,6 miliar dari Bank BNI di rekeningnya baru bisa ditarik setelah 6 bulan sejak pemberian ganti rugi tersebut.

"Sekarang belum bisa diambil, karena bentuknya deposito. Uang baru bisa saya cairkan setelah empat bulan kemudian. Kalau mau diambil langsung bisa kena penalti, dipotong Rp 20 juta," terangnya.

Pengembalian uang diterima Asan pada akhir tahun lalu. Setelah jatuh tempo pencairan, Asan akan segera menutup rekening di Bank BNI dan pindah ke bank lain.

"Jadi saya sabar dulu sampai tunggu jatuh tempo boleh dicairkan habis lebaran ini. Kalau sudah bisa saya cairkan langsung saya tarik semuanya," imbuhnya.

Muhammad Asan Ali yang kehilangan uang Rp 3,5 miliar rdi ekening tabungannya di Bank BNI Cabang Samarinda kapok menjadi nasabah BNI. Simak pernyataannya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News