Nazaruddin, Elite Demokrat yang Terseret Kasus Suap Sesmenpora (1)
Keluarga Kaya di Siantar, Bangkrut setelah Ortu Meninggal
Sabtu, 28 Mei 2011 – 08:08 WIB
Namun, sejak Abdul Latif meninggal, bisnis tangkahan dan usaha peternakan lembu terseok-seok, bahkan hingga pailit (bangkrut). "Sesudah usaha keluarga merosot, saya tidak tahu pasti ke mana mereka semua merantau," jelasnya, lantas meminta agar tidak dikaitkan kasus yang menimpa Nazaruddin saat ini dengan bisnisnya.
Seorang warga Nagori Bangun, Sofiani, 47, mengaku kenal dekat dengan ibunda Nazaruddin, Siti Aminah. Menurut perempuan yang bertempat tinggal di sekitar 200 meter dari rumah keluarga Nazaruddin itu, dirinya dan Siti Aminah ikut perkumpulan pengajian (perwiridan). Katanya, saat itu dia masih gadis. Dia mengenal Siti Aminah sebagai seorang yang baik, ramah, dan suka membantu warga yang kesusahan.
Saat itu keluarga tersebut dikenal terkaya di Kecamatan Siantar (sebelum pemekaran Kecamatan Gunung Malela). Saat itu, kata dia, ayah Nazaruddin memiliki usaha tangkahan dan pemilik ratusan ekor lembu. Sedangkan ibunya berjualan kain, menyewakan pelaminan, dan alat-alat pesta, serta menjual es yang dititipkan ke warung-warung.
Muhammad Nazaruddin mendadak terkenal setelah nama mantan bendahara umum Partai Demokrat itu "dicokot" tersangka suap Sesmenpora Mindo
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor