Nelayan Tradisional dan Pukat Tarik Bentrok di Tanjungbalai
“Jadi informasi atau pemberitaan tentang pembakaran kapal itu tidak benar. Kita sudah cegah cepat, kita sudah turun ke sana. Polair, juga di Bagan Asahan ada BKO dari Brimob juga membantu. Akhirnya bisa kita cegah bentrokan tersebut, trus dihimbau balek kanan semua atau membubarkan diri kembali ketempat masing-masing,” terangnya.
Karena kedua kubu adalah masyarakat Kabupaten Asahan, Kapolres Tanjungbalai mengundang Kapores Asahan untuk sama-sama mengimbau satu-satu pihak untuk mengadakan mediasi.
“Besok kita akan adakan mediasi di Satpol Air Kota Tanjungbalai. Kemudian kewenangan Kopolisian untuk diperairan ada Satpol air Tanjungbalai, jadi kita tidak menghendaki adanya permasalahan atau perselisihan antara nelayan-nalayan baik itu nelayan Asahan maupun Tanjungbalai tetap kondusip,” tambah Kapolres.
“Harapan saya agar masyarakat bisa mencari makan dari sumber laut yang kita miliki di sini, tapi tidak melanggar aturan atau tidak melanggar Hukum yang berlaku di wilayah kita maupun di Negara Indonesia,” tegasnya. (jpg)
Nelayan jaring tradisional dengan nelayan pukat tarik mini kembali bentrok di Tanjungbalai, Sumut, Jumat (16/2).
Redaktur & Reporter : Budi
- 806 PPPK 2023 Lombok Tengah Terima SK, Ini Pesan Lalu Pathul Bahri
- Brigjen Dwi Irianto Resmi Bertugas Sebagai Kapolda Sultra
- Prakiraan Cuaca Riau 2 Mei 2024: Waspada Hujan, Angin Kencang, dan Petir di Wilayah Ini
- Geger Penemuan Mayat di Jalan Yos Soedarso Pekanbaru, Lihat
- Kapolda Irjen Fakhiri Tantang KKB Perang Terbuka
- Penyesuaian Tarif Parkir di Denpasar Resmi Diberlakukan Per 1 Mei 2024, Ini Perinciannya