Nelayan Tradisional dan Pukat Tarik Bentrok di Tanjungbalai

Nelayan Tradisional dan Pukat Tarik Bentrok di Tanjungbalai
Kapal pukat tarik mini yang nyaris ludes terbakar karena dilempari sesuatu oleh nelayan jaring tradisional. Foto: pojoksatu/jpg

“Jadi informasi atau pemberitaan tentang pembakaran kapal itu tidak benar. Kita sudah cegah cepat, kita sudah turun ke sana. Polair, juga di Bagan Asahan ada BKO dari Brimob juga membantu.  Akhirnya bisa kita cegah bentrokan tersebut, trus dihimbau balek kanan semua atau membubarkan diri kembali ketempat masing-masing,” terangnya.

Karena kedua kubu adalah masyarakat Kabupaten Asahan, Kapolres Tanjungbalai mengundang Kapores Asahan untuk sama-sama mengimbau satu-satu pihak untuk mengadakan mediasi.

“Besok kita akan adakan mediasi di Satpol Air Kota Tanjungbalai. Kemudian kewenangan Kopolisian untuk diperairan ada Satpol air Tanjungbalai, jadi kita tidak menghendaki adanya permasalahan atau perselisihan antara nelayan-nalayan baik itu nelayan  Asahan maupun Tanjungbalai tetap kondusip,” tambah Kapolres.

“Harapan saya agar masyarakat bisa mencari makan dari sumber laut yang kita miliki di sini, tapi tidak melanggar aturan atau tidak melanggar Hukum yang berlaku di wilayah kita maupun di Negara Indonesia,” tegasnya. (jpg)


Nelayan jaring tradisional dengan nelayan pukat tarik mini kembali bentrok di Tanjungbalai, Sumut, Jumat (16/2).


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News