Nenek-Nenek Juga Sudah Tahu 9 Desember Pilkada Serentak

Nenek-Nenek Juga Sudah Tahu 9 Desember Pilkada Serentak
Siti Zuhro. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Peneliti politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Profesor Siti Zuhro meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) jangan hanya bekerja dalam aspek tekstual. Namun juga harus mampu melakukan sesuatu dalam koridor kontekstual.

"KPU jangan hanya melakoni tugasnya secara tekstual, tetapi juga harus kontekstual," kata Siti Zuhro, saat berdiskusi, di pressroom DPR, Senayan Jakarta, Kamis (6/8).

Kalau hanya bekerja dalam tekstual lanjutnya, KPU kerjanya hanya akan membuat spanduk pilkada serentak. Kalau tesktual, kerja KPU hanya bikin spanduk panjang tulisannya "Ingat 9 Desember 2015 Pilkada Serentak".

"Soal spanduk pilkada serentak 9 Desember, nenek-nenek juga tahu dan bocah taman kanak-kanak juga bisa bikin spanduk," tegasnya.

Tapi kalau bekerja dalam konteks lanjutnya, pasti KPU akan bersikap akomodatif dalam menyerap berbagai masukan demi kebaikan pilkada serentak. "Kalau itu sepanjang kebaikan, KPU jangan ragu mengakomodasinya," pungkas Siti Zuhro. (fas/jpnn)


JAKARTA - Peneliti politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Profesor Siti Zuhro meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) jangan hanya bekerja


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News