Ngabalin & Wali Sanga dari Tiongkok

Oleh Dhimam Abror Djuraid

Ngabalin & Wali Sanga dari Tiongkok
Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin. Foto: dokumen JPNN.Com/Ricardo

Pendapat lain mengatakan bahwa sang wali berasal dari Arab, kemudian hijrah ke Gujarat, India, lalu berkelana ke Malaka, hingga sampai di Pulau Jawa.

Terdapat penelitian sejarah yang menyatakan bahwa di antara para wali itu ada yang keturunan China. Salah satu yang paling terkenal ialah Sunan Ampel di Surabaya yang dikenal sebagai Raden Rahmat.

Garis keturunan China pada Raden Rahmat menurun dari ibunya yang merupakan bangsawan Kerajaan Champa.

Catatan Kronik Tiongkok dari Klenteng Sam Po Kong menyebut Sunan Ampel mempunyai nama China Bong Swi Hoo.

Sunan Ampel adalah cucu dari Haji Bong Tak Keng, seorang Tionghoa asal suku Hui yang beragama Islam mazhab Hanafi. Haji Bong Tak Keng ditugaskan oleh Sam Po Bo untuk menjadi pemimpin komunitas Tionghoa di Champa.

Disertasi yang ditulis oleh Dr. Tan Ta Sen dari Universitas Indonesia (UI) -diterbitkan menjadi buku berjudul ‘Cheng Ho’ oleh penerbit Kompas (2010)- mendedahkan ekspedisi Laksamana Cheng Ho pada abad ke-15 ke Nusantara membawa misi budaya, dagang, dan agama.

Laksamana Cheng Ho beragama Islam. Oleh karena itu, ekspedisi tersebut juga membawa misi penyebaran Islam.

Dr Tan Ta Sen adalah presiden International Cheng He Society yang juga direktur Cheng Ho Cultural Museum, Malaka. Disertasi doktoralnya dibimbing oleh Prof. Abdullah Dahana yang dikenal sebagai sinolog atau ahli sejarah China terkemuka di Indonesia.

Jejak China di penyebaran Islam Indonesia menjadi bagian dari sejarah. Namun, hal itu tidak perlu dipolitisasi untuk membenarkan kebijakan pemerintahan Jokowi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News