Ngaji Wagiman

Oleh: Dahlan Iskan

Ngaji Wagiman
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Masjidnya bisa untuk salat 1000 orang. Madrasahnya untuk 1000 siswa. Asramanya juga untuk 1000 santri.

Baca Juga:

Awalnya Wagiman membuka SMP kelas 1. Lebih 40 persen gurunya hafal  Quran. Kini sudah sampai tingkat SMA. Tahun ini wisuda pertama untuk lulusan SMA Yanbu'ul Qur'an 1 Pati.

Wagiman masih punya banyak rumah di Jakarta, tapi waktunya kini lebih banyak dihabiskan di Pati.

Ia kontrol sendiri kebersihan, pertamanan, dan kedisiplinan guru. "Semua guru wajib salat berjamaah di masjid. Saya kontrol sendiri. Bagaimana santri bisa disiplin kalau gurunya tidak memberi contoh," ujar Wagiman kemarin.

Meski tergolong baru, Yanbu'ul Quran (berseminya Quran) sudah terkenal. Tahun ini pendaftarnya 300 orang. Yang diterima hanya 100 siswa. Padahal santri harus membayar uang sekolah Rp 1.500.000/bulan. Termasuk untuk makan tiga kali sehari.

Wagiman menghadirkan mutu, budi pekerti, dan fasilitas nyaman. Kelas SMA-nya pakai AC. Disediakan kolam renang. Lapangan sepak bola. Ruang makan untuk 700 orang.

Kini Wagiman gelisah. Tahun ini sudah ada siswa yang lulus SMA. "Akan ke mana mereka?" tanya dia.

Setiap saat ia digoda oleh pertanyaan itu. Tepatnya: mereka yang hafal Quran itu akan jadi apa?

Begitu terkenalnya Wagiman di Pati sampai ada yang mengusulkannya menjadi calon bupati. Wagiman sempat tergoda. Soal dana ia punya. Tetapi..

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News