Ngeri! ISIS Serang Pangkalan Militer AS pakai Senjata Kimia
Setelah serangan itu, militer AS di Iraq menginvestigasi lokasi kejadian.
Saat mengambil serpihan ledakan untuk keperluan penyelidikan, tim militer menemukan sesuatu yang berminyak dan berwarna hitam.
Mereka lantas mengumpulkan sampelnya untuk diselidiki di laboratorium.
Analisis awal menyebut substansi tersebut sebagai mustard atau sulfur mustard. Namun, dalam uji lanjutan di laboratorium, sampel yang oleh media disebut sebagai tar itu menunjukkan hasil negatif untuk mustard.
”Uji laboratorium masih berlangsung,” ungkap CNN yang kali pertama menyebarluaskan kabar tersebut.
Jika benar, itu bakal menjadi serangan kimia pertama terhadap pasukan AS sejak berakhirnya Perang Dunia I.
Pemakaian senjata kimia menunjukkan bahwa tingkat kemahiran ISIS dalam menggunakan senjata telah meningkat.
Yang pasti, kelompok radikal tersebut telah memiliki akses terhadap senjata kimia. Tidak jelas senyawa berbahaya itu mereka dapatkan dari sekutu ISIS atau mereka ambil paksa dari pihak lain.
WASHINGTON – Amerika Serikat (AS) menuding militan Negara Islam alias Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) menggunakan senjata kimia
- Proyek IKN Mulai Dilirik Pemerintah dan Investor Belanda
- China Makin Ugal-ugalan di LCS, Kapal Misi Kemanusiaan Filipina Tak Diberi Ampun
- Rudal Rusia Sambar Tower Televisi di Kharkiv, Ukraina
- Dua Kelompok WNI Bentrok di Korsel, Ada Korban Tewas
- Tidak Main-Main, India Siap Buka Rahasia Industri Pertahanannya demi Bantu Indonesia
- Atase Pertahanan RI di Warsaw Menggelar Athan Cup 2024