NII Pengin Lengserkan Jokowi Sebelum 2024, Stanislaus Tak Percaya, Oh Golok
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat Intelijen dan Terorisme Stanislaus Riyanta menanggapi aksi Densus 88 Antiteror Polri menangkap sejumlah terduga teroris dari jaringan Negara Islam Indonesia (NII).
Stanislaus Riyanta mengatakan serangkaian penangkapan oleh Densus 88 itu tidak mengagetkan.
Sebab, kata Stanislaus, eksistensi NII di Indonesia makin kuat meskipun tidak menggunakan cara-cara kekerasan seperti Jamaah Ansharut Daulah (JAD), Mujahidin Indonesia Timur (MIT), dan Jamaah Islamiyah (JI).
"Kalau melihat penangkapan itu sebenarnya tidak perlu dikagetkan karena sebenarnya (gerakan NII) sudah cukup masif, cuma tidak menggunakan kekerasan," kata Stanislaus saat dihubungi JPNN.com, Kamis (21/4) malam.
Stanislaus mengatakan NII berpotensi melakukan kekerasan setelah ada barang bukti golok yang disita Densus 88.
Namun, Stanislaus tidak percaya NII disebut punya rencana melengserkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelum Pemilu 2024.
"Kalau mereka melakukan aksi penggulingan dengan senjata atau kekerasan, saya kira terlalu jauh, tetapi memang harus dicegah dini, mulai dari sekarang," ujar Stanislaus.
Stanislaus mendukung langkah Densus 88 melakukan penangkapan.
Pengamat Intelijen dan Terorisme Stanislaus Riyanta tidak percaya NII disebut bakal melengserkan Presiden Jokowi sebelum pemilu 2024. Modalnya golok?
- Gelar Aksi di Depan Kedubes AS, Laskar Garuda Bersuara Minta LSM IFES Angkat Kaki dari RI
- Pakar Sebut Prabowo Mampu Lanjutkan Strategi Geopolitik Jokowi
- Konsolidasikan Kader PDIP, Hasto Singgung Rintangan Pertemuan Megawati-Jokowi
- Aktivis 98 Sebut Presiden Jokowi Mengkhianati Cita-Cita yang Diperjuangkan Reformasi
- Aktivis 98 Sebut Selama Era Jokowi Praktik KKN Dipertontonkan Secara Vulgar
- Pengamat Nilai PDI Perjuangan Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran