Nikmatnya Menyantap Sate Babi Bawah Pohon di Pulau Dewata

Nikmatnya Menyantap Sate Babi Bawah Pohon di Pulau Dewata
Warung Sate Babi Bawah Pohon Legian, diminati wisatawan karena menggunakan daging dan bumbu segar minus penyedap rasa buatan. Selain itu, pemiliknya juga terlibat langsung meraciknya. (KUSUMA YONI/BALI EXPRESS)

jpnn.com, DENPASAR - Sate babi tidak saja menjadi menu makanan yang harus disajikan di setiap aktivitas adat dan agama di Bali, tapi juga salah satu menu makanan jalanan yang mudah ditemukan di hampir setiap sudut Pula Dewata.

Mau mencobanya bila berkunjung ke kawasan Kuta dan Legian? Cari saja Warung Sate Babi Bawah Pohon Legian yang kini sudah memiliki dua cabang, yakni di Jalan Patih Jelantik Legian dan di Central Parkir Kuta.

Mencari outlet Sate Babi ini tidak sulit bagi wisatawan ataupun masyarakat. Pasalnya, Sate Babi Bawah Pohon Legian ini memiliki ciri khas, yakni warna oranye yang mencolok, baik dari uniform yang digunakan oleh staf penjualnya hingga tenda yang digunakan.

Seperti apa kemasyuran Sate Babi Bawah Pohon Legian ini di mata wisatawan asing yang berkunjung ke Bali?

Ketika Bali Express (Jawa Pos Group) mengunjungi outlet Sate Babi yang berlokasi di Central Parkir Kuta, Selasa (21/11) kemarin, nampak warung sederhana ini dipenuhi pengunjung. Rata-rata pengunjung yang datang adalah wisatawan asing asal Tiongkok.

Made Budayana, owner Sate Babi Bawah Pohon Legian ketika ditemui kemarin, mengakui jika wisatawan Tiongkok adalah pasar utama dari Sate Babi Bawah Pohon ini.

“Untuk wisatawan, pasar Tiongkok memang menjadi pasar kami, sehingga tidak heran jika per harinya jumlah wisatawan Tiongkok lebih dominan,” jelasnya.

Tak ditampiknya kerap terjadi antrean. Namun, antrean panjang tidaklah sia-sia, lanjutnya, karena semua pelanggan dijamin akan mendapat satu porsi sate babi.

Per harinya Warung Sate Babi Bawah Pohon Legian ini menghabiskan daging hingga 80 kilogram

Sumber Jawapos.com

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News