Nikmatnya Menyantap Sate Babi Bawah Pohon di Pulau Dewata

Nikmatnya Menyantap Sate Babi Bawah Pohon di Pulau Dewata
Warung Sate Babi Bawah Pohon Legian, diminati wisatawan karena menggunakan daging dan bumbu segar minus penyedap rasa buatan. Selain itu, pemiliknya juga terlibat langsung meraciknya. (KUSUMA YONI/BALI EXPRESS)

Selain dua menu tersebut, Warung Sate Babi Bawah Pohon, juga memiliki menu tambahan lainnya, yakni Tum Babi, Tum Ayam, Sate Lilit, Pepes Ikan Tuna, dan Siobak.

Secara umum diakui Budayana, mehu makanan yang disajikan di Warung Sate Babi Bawah Pohon ini adalah menu berbahan dasar babi.

Dengan antrean pelanggan yang sering kali mengular, maka tidak heran jika per harinya Warung Sate Babi Bawah Pohon Legian ini menghabiskan daging babi hingga 80 kilogram.

“Daging yang kami gunakan adalah daging segar untuk menjaga kualitas rasa ,” jelas Budayana.

Selain daging, untuk mendapatkan citarasa yang gurih dan segar, lanjutnya, penggunaan bumbu juga menjadi salah satu proses yang harus diperhatikan. Bumbu-bumbu yang digunakan untuk membuat sate ini, diolah sendiri oleh Budayana yang dibantu beberapa orang stafnya.

Budayana mengakui pihaknya tidak menggunakan bumbu yang sudah jadi. " Saya juga gunakan bumbu yang segar, tanpa menggunakan penyedap rasa buatan, " urainya.

Jadi, seluruh prosesnya dikerjakan sendiri, mulai dari poses pemotongan daging, penusukan hingga proses perendaman. "Dengan cara terlibat langsung, kami bisa menjamin kualitas makanan yang kami jual,” paparnya.

Budayana mengatakan, harga Sate Babi Rp 25 ribu per porsi. Dengan membayar harga tersebut, lanjutnya, pelanggan sudah bisa menikmati sepuluh tusuk sate babi lengkap dengan ketupat ataupun nasi. (bx/gek/rin/yes/JPR)


Per harinya Warung Sate Babi Bawah Pohon Legian ini menghabiskan daging hingga 80 kilogram


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Jawapos.com

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News