Ning Imaz
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Ning Imaz secara rutin memberi pengajian tafsir Al-qur’an kepada santri-santrinya dengan memakai rujukan kitab tafsir karya Ibnu Katsir yang sudah sangat sohor di lingkungan pesantren.
Seperti para pendakwah sekarang pada umumnya, pengajian itu diunggah di akun media sosial.
Ning Imaz sedang menjelaskan Surat Ali Imran Ayat 14 mengenai sifat manusia laki-laki yang oleh Allah dihiasi dengan kecintaan kepada wanita, anak-anak, dan harta emas permata.
Eko Kuntadhi rupanya gatal tangan.
Nalurinya seperti reflek yang otomatis bereaksi ketika mendengar ayat yang berhubungan dengan wanita dan surga.
Tanpa pikir panjang maupun pendek—atau mungkin tanpa berpikir sama sekali—keluarlah narasi tolol, kadal, dan selangkangan.
Dia baru terkejut ketika tahu siapa yang diserangnya itu.
Buru-buru dia minta maaf dan menghapus cuitannya. Terlambat. Di jagat persilatan digital yang brutal, cuitan seperti itu langsung disahut oleh netizen dan di-capture.
Ning Imaz menjadi berita viral beberapa hari terakhir ini karena menjadi korban perundungan dari aktivis media sosial Eko Kuntadhi.
- Tak Melulu Bisnis, Tionghoa Juga Berpartisipasi Dalam Berbagai Aspek
- Masjid Ini Bukan Milik Orang Islam, Gereja Ini Bukan Milik Orang Katolik, tetapi…
- Silaturahmi Ahlu Tarekat di Jakarta Kuatkan Fondasi Kebangkitan Islam
- Nuzulul Quran dan Tradisi-Tradisi Rutin di Masjid Keramat Luar Batang
- Zastrow Al Ngatawi: Masyarakat Jawa Telah Mengenal Puasa Sebelum Islam Datang
- Ustaz Adi Hidayat: Islam Tidak Anti dengan Seni