Ning Imaz

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Ning Imaz
Pegiat media sosial Eko Kuntadhi (baju hitam) saat menyampaikan permintaan maaf langsung kepada Ning Imaz Fatimatuz Zahra di Pesanren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, Kamis (15/9/2022). (Foto: dok. Pondok Lirboyo)

Ning Imaz secara rutin memberi pengajian tafsir Al-qur’an kepada santri-santrinya dengan memakai rujukan kitab tafsir karya Ibnu Katsir yang sudah sangat sohor di lingkungan pesantren. 

Seperti para pendakwah sekarang pada umumnya, pengajian itu diunggah di akun media sosial. 

Ning Imaz sedang menjelaskan Surat Ali Imran Ayat 14 mengenai sifat manusia laki-laki yang oleh Allah dihiasi dengan kecintaan kepada wanita, anak-anak, dan harta emas permata.

Eko Kuntadhi rupanya gatal tangan. 

Nalurinya seperti reflek yang otomatis bereaksi ketika mendengar ayat yang berhubungan dengan wanita dan surga. 

Tanpa pikir panjang maupun pendek—atau mungkin tanpa berpikir sama sekali—keluarlah narasi tolol, kadal, dan selangkangan.

Dia baru terkejut ketika tahu siapa yang diserangnya itu. 

Buru-buru dia minta maaf dan menghapus cuitannya. Terlambat. Di jagat persilatan digital yang brutal, cuitan seperti itu langsung disahut oleh netizen dan di-capture. 

Ning Imaz menjadi berita viral beberapa hari terakhir ini karena menjadi korban perundungan dari aktivis media sosial Eko Kuntadhi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News