Ning Tenar

Oleh: Dahlan Iskan

Ning Tenar
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Ia juga tidak aktif di politik. Tidak salah kalau Eko Kuntadhi tidak mengenal siapa dia.

Baca Juga:

Mengomentari negatif video Ning Imaz mungkin dianggap tidak berisiko.

Mungkin juga Eko Kuntadhi sangat ideologis. Liberalis. Mungkin saja ia ingin ''meluruskan'' pikiran umum yang terlalu sempit dalam beragama.

Di kalangan tertentu memang muncul kegelisahan besar. Yakni terlalu fanatiknya masyarakat kita dalam beragama. Itu dianggap salah satu penyebab kita sulit maju.

Ning Imaz sendiri tidak pernah ingin terkenal. Begitulah ajaran yang dia terima sejak kecil.

Dia lahir, tumbuh, remaja sampai dewasa di lingkungan pondok Lirboyo. Sampai tamat setingkat SMA di situ –dengan kemampuan ilmu lebih tinggi dari umumnya sarjana agama Islam.

Di pondok itu Ning Imaz mendalami ilmu fikih, tata cara peribadatan. Dia bisa dibilang ahli fikih. Terbukti sering jadi pembicara dalam forum bahtsul masail –pembahasan masalah-masalah keagamaan yang rumit yang lagi hangat di tengah masyarakat modern.

Dan dia hafal Al-Qur'an.

Dahlan Iskan menulis Eko Kuntadhi memilih menghakimi Ning Imaz, secara kurang sopan pula. Dia bukan menyajikan pilihan yang berbeda tetapi mencela.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News