Ning Tenar

Oleh: Dahlan Iskan

Ning Tenar
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Kalau saja tidak ada pandemi, nama Ning Imaz tidak akan muncul di medsos. Gara-gara pandemilah Ning Imaz terbiasa dengan yang serba online.

Selama masa Covid-19 pekerjaan utamanyi, mengajar, terhenti. Demikian juga undangan berceramah di pengajian-pengajian. Berhenti total.

Di tengah pandemi itu dia masuk dunia Instagram. Maksudnyi, agar tetap bisa menyebarkan ilmu agama di masa pandemi.

Karena itu isi Instagram Ning Imaz melulu soal ajaran agama. Khususnya menyangkut wanita dan rumah tangga.

Penggemar Instagramnyi banyak sekali. Follower-nyi 129.000 kemarin pagi dan menjadi 130.000 sore harinya.

Bahasan soal wanita tidak pernah habis daya tariknya. Termasuk bagaimana wanita kelak di surga. Apa "hadiah" yang dijanjikan Tuhan untuk wanita di surga kelak.

Menurut Ning Imaz, hadiah bagi wanita tidak sama dengan hadiah bagi laki-laki. Puncak kenikmatan laki-laki itu ada di wanita. Karena itu di surga kelak laki-laki akan mendapat banyak bidadari.

Sedang wanita tidak akan mendapat bidadara –lelaki ganteng nan perkasa dan romantis. Wanita kelak mendapat perhiasan yang diinginkan. Itu karena puncak kepuasan wanita ada di perhiasan. Bahkan wanita itu sendiri adalah perhiasan.

Dahlan Iskan menulis Eko Kuntadhi memilih menghakimi Ning Imaz, secara kurang sopan pula. Dia bukan menyajikan pilihan yang berbeda tetapi mencela.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News