Ninja Ginsu

Oleh: Dahlan Iskan

Ninja Ginsu
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Sedang tewasnya Al-Zawahiri terjadi dengan sangat sepi dan dingin. Tidak ada ledakan. Tidak ada kerusakan bangunan. Teras itu tetap utuh - -hanya sekarang, menurut CNN, ditutupi terpal warna hijau.

Anggota keluarga Al-Zawahiri, di rumah itu, juga tidak ada yang terluka. Benar-benar seperti korban sniper.

Sebenarnya saya sudah berjanji tidak akan menulis peristiwa pembunuhan di luar negeri. Saya merasa seperti dicekal oleh pembaca Disway. Tetapi kali ini saya bisa berdalih: toh kejadian tewasnya Al-Zawahiri bukan akibat tembak-menembak.

Tidak bisa disamakan dengan tembak-menembak di Tiga Durian Jakarta.

Al-Zawahiri sendiri Anda sudah tahu: ia seorang dokter. Ahli bedah. Lulusan Universitas Cairo. Dari keluarga terpandang di Mesir. Kakeknya menjabat presiden universitas yang Anda juga sudah tahu: Al Azhar, Kairo.

Zawahiri radikal sejak muda. Ia dianggap terlibat gerakan yang membunuh Presiden Mesir Anwar Sadat.

Ia kecewa Sadat berdamai dengan Israel. Padahal ia pernah memuja Sadat karena berani berperang melawan Israel.

Ia lantas ke Afghanistan. Awalnya ikut berjuang melawan Russia, lalu berjuang melawan Amerika.

Maka hebat sekali senjata pembunuh pemimpin tertinggi Al Qaeda, Ayman Al-Zawahiri ini. Datangnya tidak terlihat. Suaranya tidak terdengar. Langsung saja: jleb!

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News