Noriyu Kagumi Cara RDRK Bangun Nasionalisme dan Menghormati Pemimpin

Noriyu Kagumi Cara RDRK Bangun Nasionalisme dan Menghormati Pemimpin
Anggota Komisi IX DPR RI Nova Riyanti Yusuf alias Noriyu (kanan) memimpin delegasi Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) DPR RI ke Pyongyang. Foto: Istimewa for JPNN.com

Malam harinya delegasi melakukan ramah tamah dan beraudiensi dengan 23 WNI yang berada di RDRK termasuk 1 orang dokter dari UNICEF yang memuji keberhasilan pencapaian indikator-indikator kesehatan termasuk vaksinasi di RDRK.

BACA JUGA: Jangan Kaitkan Penetapan Tersangka Veronica Koman dengan Pekerjaannya

Delegasi GKSB sempat mengunjungi International Friendship Exhibition Center yang terletak di Gunung Mohyang-san, 164 km sebelah Utara kota Pyongyang. Dalam kesempatan itu, delegasi diperkenalkan kepada fakta-fakta kedekatan historis Indonesia - RDRK.

Selain suvenir-suvenir yang pernah diterima oleh tiga pemimpin RDRK (Presiden Kim Il Sung, Pemimpin Kim Jong Il dan Kim Jong Un) dari mitra kerja negara sahabat, juga terdapat beberapa suvenir dari Indonesia di antaranya teko kerajinan perak dari Presiden Soekarno. Pada dinding-dinding tampak bunga kimilsungia pemberian Bung Karno kepada Kim Il Sung pada 1965 menjadi ornamen penting.

Delegasi GKSB DPR RI juga melakukan ritual berdiri berbaris menundukkan badan sebagai penghormatan di hadapan dua patung lilin Kim Jong Il dan Kim Il Sung yang datang dari Tiongkok. Dilanjutkan proses penghormatan kepada Kim Il Sung dan Kim Jong Il secara seremonial di Mansudae Hill.

Ritual-ritual ini dilakukan oleh segenap delegasi dari negara mana pun tanpa terkecuali. Siapapun dia, maka saat datang ke RDRK akan menghormat pada pimpinan-pimpinan RDRK pada tiga situs utama.

"Andaikan rakyat Indonesia bisa menghormati para presiden kita. Tidak harus dalam dinasti turun-temurun untuk dapat mengendalikan rakyat agar hormat. Rasanya dengan nurani kita saja pasti bisa terbersit rasa hormat atas presiden-presiden kita. Pasti setiap presiden kita ada kekurangan dan kelebihan. Namun ada baiknya kita hargai setiap presiden kita secara fair jika memang ada kebaikan yang beliau berikan untuk Indonesia," bebernya.

Salah satu pengalaman menarik adalah saat pukul 5 pagi waktu Pyongyang, NoRiYu terperanjat bangun. Rupanya ada speaker menggaungkan lagu-lagu perjuangan RDRK. Dan ini berlangsung dalam waktu yang cukup lama. Yang diperdengarkan adalah lagu-lagu nasional, perjuangan, memuja keindahan alam RDRK.

Nova Riyanti Yusuf alias Noriyu mengagumi cara Republik Demokratik Rakyat Korea (RDRK) atau Korea Utara, menghormati para pemimpinnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News